JATIMPOS.CO/LAMONGAN – Masih dalam rangkaian Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-453, Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar Festival 1.000 Soto Lamongan, di halaman Sport Center Lamongan. Jumat (10/6/2022).
Festival yang diawali dengan senam bersama tersebut, menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Soto Lamongan yang menjadi ciri khas kuliner Kabupaten Lamongan ini akan terus di branding untuk menjadi duta kuliner Lamongan tingkat Dunia.
"Tentu Soto Lamongan ini akan terus kita branding menjadi duta kuliner milik kita di Indonesia maupun di dunia," tutur Pak Yes.
Menurut Bupati Yes, Soto Lamongan saat ini sudah di patenkan menjadi hak milik Kabupaten Lamongan. "Soto Lamongan ini menjadi milik Lamongan karena sudah dipatenkan pemerintah dan berikutnya akan mematenkan yang lain, mudah-mudahan kuliner Lamongan akan semakin berjaya," ucap Pak Yes.
Niat Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menduniakan kuliner Lamongan tidak hanya pada soto Lamongan, tetapi juga pada kuliner Lamongan lainnya.
"Kemarin kita sudah mempopulerkan wingko babat setelah itu juga ada banyak kreasi olahan ikan juga dari Lamongan dan demikian kita harapkan bahwa kuliner Lamongan ini bisa dikenal lagi karena memang tidak hanya nasional yang kita harapkan tapi kita harapkan sampai mendunia. Dan kedepannya akan ada festival nasi boran dan juga ada wingko babat," kata Pak Yes.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan Siti Rubikah menjelaskan, sebanyak 1.000 porsi soto Lamongan disajikan dengan menggandeng 10 Pedagang Kaki Lima (PKL) dimana masing-masing PKL menyediakan 100 porsi.
Dengan antusiasme masyarakat Lamongan yang luar biasa, festival yang menghadirkan 1000 soto dari 10 PKL ini ludes dalam waktu yang singkat.
"Alhamdulillah habis antusias masyarakat luar biasa, ini ada 10 PKL, masing-masing PKL ini kita siapkan 100 mangkok/PKL," kata Siti Rubikah.
Menurut Rubikah, kedepannya Festival Soto Lamongan akan diselenggarakan dengan sejalan yang lebih besar, "Kedepannya insyaallah akan lebih besar lagi, mungkin tidak hanya soto saja tapi semua kuliner yang ada di kabupaten lamongan ini buat branding festival nanti," ujar Rubikah.
Selain itu, Rubikah juga berharap, kedepannya dapat menyelenggarakan festival di wilayah pantura, "Yang belum mungkin di wilayah pantura, disana kan ada banyak jenis ikan nanti kedepannya mungkin festival ikan Kabupaten Lamongan," pungkas Rubikah.
Soto Lamongan sendiri merupakan kuliner asli Lamongan yang yang sangat populer di Indonesia. Soto ini mempunyai keunikan tersendiri, dimana dalam penyajiannya, soto Lamongan dilengkapi dengan toping irisan ayam, jeroan serta kulit, dan yang paling membedakan dengan soto jenis lain yakni ditaburi dengan koya. Koya adalah serbuk kerupuk udang dengan bumbu yang membuat soto Lamongan semakin gurih saat dinikmati dengan kucuran jeruk nipis dan sambal. (bis)