JATIMPOS. CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Wabup Mojokerto H. Muhamad Barra, LC.,M.Hum melakukan kunjungan kerja ke Jembatan Talun Brak, penghubung Dusun Talun dan Dusun Brak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, Senin(23/5/2022).

Kunjungan tersebut, selain merespon salah satu rekomendasi PMII  yang beraudensi di pendopo Pemkab Mojokerto lalu, juga merespon terhadap keluhan warga yang tinggal di sekitar Jembatan Talun Brak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong.  Kondisinya mengkhawatirkan, lebih lagi untuk dilewati kendaraan roda empat yang mengangkut hasil pertanian sudah tidak bisa, karena tiang penyangga jembatan putus.

Wabup Mojokerto Gus Barra datang ke Jembatan Talun Brak sekitar pukul 12.00 WIB, dengan didampingi Kades Talunblandong,  serta aparat keamanan setempat. Gus Barra berjalan kaki melewati Jembatan Talun Brak sambil melihat kondisi tiang penyangga jembatan yang putus.

Untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat yang tinggal tak jauh dari jembatan, Gus Barra didampingi Kades Talunblandong Anton Suprapto dan Kasun Talun Brak Wadi, melakukan dialog  di rumah Safari warga Dusun Talun Brak untuk mencari solusi pembangunan jembatan yang rusak.

“Kedatangan saya ke jembatan Talun Brak ini menindaklanjuti hasil audensi dengan PMII dan mencari solusi agar Jembatan Talun Brak yang membentang di Kali Lamong bisa dilewati warga untuk beraktifitas,“ ujar Gus Barra usai berdiskusi dengan Kades Talunblandong dan Kasun Talunbrak, Senin (24/5/2022).

Lanjut dikatakan Gus Barra, memang saat audensi dengan PMII, Pemkab Mojokerto melalui PUPR  Sudah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut, untuk proyek nasional yang dibiayai APBN (pusat) dan Kali Lamong ini masih menjadi kewenangan BBWS Sungai brantas. “Memang saat audensi sudah diusulkan untuk dibiayai pusat, tapi gak tahu kapan realisasinya, “ ucapnya.

Wabup Mojokerto yang baru saja meraih gelar DR di Universitas Jabar ini lebih condong cari solusi yang cepat membantu masyarakat. “Skema yang bisa masuk penanganan jembatan adalah dari bantuan keuangan desa (BK) Desa. Kalau perbaikan seperti semula diperkirakan telan anggaran Rp 1,3 M, tetapi kalau bangunan permanen besar diperkirakan telan anggaran 9 milliar,“ jelasnya.

Sementara itu Kades Talunblandong pada wartawan mengatakan, terima kasih atas kunjungan Wabup Mojokerto Gus Barra, melihat langsung kondisinya jembatan yang rusak. “Memang setelah terkena banjir 2021 lalu, jembatan rusak parah, sehingga tidak bisa dilewati, dan dua bulan lalu kami swadaya perbaiki, agar bisa dilalui dan kini rusak lagi, perlu bantuan pemerintah, “ ucapnya.

Maskh kata Kades Anton Suprapto, untuk bisa bangin Kembali jembatan Talun brak yang rusak pihaknya sudah pernah ajukan BK Desa tahun 2021 total nilai pengajuan 1,3 M. Namun tahun 2022 ini belum dikabulkan Pemkab, Mojokerto . “ katanya ada dana tanggap bencana dark Prmkab, Mojokerto hingga, kini belum dapat “ kata Kades.

Dengan didampingi Kadus Wadi dan Gus Barra, Kadds Anton optimis bakal dapat BK Desa tahun 2023 untuk parmbangunan jembatan Talun Brak. “Tadi disarankan Wabup Mojokerto, untuk ajukan BK Desa, untuk perbaikan jembatan, ajukan tahun ink  tahun 2023 bus dapat,” pungkasnya. (din)