JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pemkab Mojokerto melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto gelar acara Sosialisasi Pengembangan Inovasi Daerah melalui Inovasi Teknologi (Inotek) Award dan Innovative Government Award (IGA) tahun 2022.

Sosialisasi yang diikuti oleh Kepala Perangkat Daerah/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dan Camat dan Camat se-Kabupaten Mojokerto digelar di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto Senin (21/3/2022).

Sosialisasi Pengembangan Inovasi Daerah melalui Inovasi Teknologi (Inotek) Award dan Innovative Government Award (IGA) tahun 2022.ini menghadirkan dua narasumber. Yakni Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur. Mereka adalah Kabid Inovasi dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pemprov Jatim, Suwanto, serta Sub Koordinator Difusi Inovasi dan Penerangan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pemprov Jatim, Ari Setyanto.

Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Wahyudi dalam sambutannya mengatakan, dasar pelaksanaan sosialisasi yakni dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

“Maksud digelarnya sosialisasi ini   untuk pembinaan dan persiapan dalam rangka pelaksanaan Inotek Award dan IGA Award 2022 serta meningkatkan komunikasi dan sinergi antara pemangku kepentingan (pemerintah, akademis, pelaku usaha/bisnis dan masyarakat),” ungkapnya,

Masih kata Bambang Wahyudi, Tujuannya Sosialisasi ini, adalah memotivasi perangkat daerah untuk meningkatkan inovasi dalam pelayanan masyarakat, mendorong penerapan good governance. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap proses-proses inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Memberikan penghargaan kepada innovator yang berhasil menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah secara transparan dalam upaya peningkatan pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat ” katanya.

Mantan Kadispendukcapil ini juga menerangkan, haasil evaluasi, dari 57 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Mojokerto hanya 20 OPD yang sudah mengirim inovasi. Sehingga sosialisasi tersebut diharapkan bisa menjadi solusi bagi OPD untuk segera membuat inovasi.

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, pelayanan publik sebagai hasil dari reformasi birokrasi didorong untuk terus ditingkatkan. Seluruh lapisan pemerintah harus membuat Inovasi untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan profesional. Untuk mendorong peningkatan pelayanan publik, Kementerian PANRB juga melakukan evaluasi.

"Sebenarnya ini beberapa sudah melakukan inovasi, hanya saja kalau masuk di evaluasi itu harus ada standarnya. Itu yang akan disosialisasikan sehingga yang sudah melakukan inovasi supaya bisa memenuhi standar," kata Ikfina.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga bakal mendorong para perangkat daerah untuk membuat inovasi pelayanan publik. Karena melalui inovasi pelayanan publik ini, akan dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat serta menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

“Kita akan  mendorong para perangkat daerah yang sampai saat ini belum melakukan inovasi untuk melakukan inovasi. Karena mau tidak mau membentuk pelayanan ini supaya bisa menjawab semua permasalahan. Inovasi ini akan mendorong semua SDM yang terlibat di masing-masing perangkat daerah untuk bisa masuk dalam sistem karena inovasi ini bergerak dalam masing-masing perangkat daerah," jelas Ikfina.

Karena inovasi tersebut bergerak dari masing-masing perangkat daerah. Pemkab Mojokerto akan melakukan monitoring terkait capaian inovasi yang dilakukan sebagai bentuk upaya untuk bisa menjalankan semua kegiatan kebirokrasian dan pelayanan publik yang berinovasi dan berkreasi.

“harapannya nanti juga untuk mensupport Provinsi Jawa Timur karena ini menyangkut tidak hanya wilayah di tingkat dua, tetapi juga ditingkat satu, Ini kan masih bulan Maret hanya 20 OPD mengirim inovasi, kegiatan teman-teman ini sebetulnya dimulai dari bulan Januari. Bisa jadi belum paham apa yang dilaporkan poin-poinnya memenuhi standar dari inovasi yang diakui seperti apa,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mojokerto  Ikfina tegaskan , untuk memenuhi inovasi yang berstandar tersebut harus ada beberapa kreteria yang harus dipenuhi. Bupati berharap dari sosialisasi tersebut OPD di lingkup Pemkab Mojokerto menghasilkan inovasi yang bagus.

“ Dalam berinovasi  mau tidak mau memang butuh monitoring jadi kita sama-sama berupaya, bergerak, berusaha untuk lebih baik. Minta tolong kepada media untuk bisa mempublikasi inovasi masing-masing OPD supaya kita tahu, tidak hanya Bappeda saja sebagai leading sector. Kalau inovasi ini melibatkan masyarakat, harus disosialisasikan,” tegasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala OPD se-Kabupaten Mojokerto, Kabid Inovasi dan Teknologi Balitbang Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Rektor Perguruan Tinggi, Ketua Kadin Kabupaten Mojokerto dan Ketua LSM Aliansi Air Kabupaten Mojokerto. (din/Adv)