JATIMPOS.CO/LAMONGAN – Sejumlah warga di perumahan Planet Green Sumargo (PGS) Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengeluh karena hampir dua minggu ini air dari pipa PDAM Lamongan macet.

Menurut pengakuan salah satu warga PGS mengatakan jika suplay air PDAM ke perumahan PGS sudah beberapa minggu ini macet tidak keluar, saat kran dinyalakan cuma angin yang keluar.

Bahkan sebelumnya di bulan Januari kemarin ia mengaku air keluarnya pun sudah tidak lancar. Air bisa keluar pukul 01.00 WIB dini hari, itupun airnya keluar tidak seberapa.

“Hampir 2 minggu ini air PDAM sering macet bahkan kali ini tidak mengalir kerumah kami, padahal air sangat kami butuhkan untuk keperluan sehari-hari”, kata N-N, salah satu warga perumahan Planet Green Sumargo kepada sejumlah awak media, Rabu (23/2/2022).

Ia menambahkan hingga saat ini pihaknya harus membeli air tanki untuk keperluan sehari-hari baik untuk masak mandi dan untuk keperluan lainnya.

“Kita berharap pihak terkait dapat menjelaskan kepada warga perumahan kenapa bisa macet, sehingga warga perumahan tidak tidak dirugikan karena sudah membayar tiap bulan," katanya.

Mengenai persoalan macetnya air yang ada di PGS, pihaknya mengaku sudah melakukan komunikasi dengan PDAM bahkan sebagian warga juga melakukan komplain di akun instagram PDAM Lamongan, namun tidak ada tanggapan sama sekali dari PDAM Lamongan yang beralamat di Jl. Lamongrejo Nomer 96 Lamongan.

"Cuma bilang, airnya di bagi. Ini kan aneh, air melimpah di musim hujan kok sampai kurang-kurang," ujarnya.

Ia menyatakan sebelum air PDAM masuk ke perumahan, pengembang sudah melakukan upaya pengeboran air tanah berupa sumber air westlake dari tahun berdirinya perumahan sampai tahun 2015.

Dalam perjalanannya, diadakan pengadaan sambungan air PDAM Lamongan. Untuk SR (sambungan rumah), meteran air ditanggung oleh masing - masing rumah dengan dikenakan biaya Rp 1 juta termasuk biaya pendaftaran ke PDAM.

"Yang jelas dari edaran untuk biaya PDAM. Karena waktu itu sudah lama kisaran tahun 2015 jadi lupa saya mas," urainya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh G-N salah seorang pelanggan di perumahan Planet Green Sumargo menyampaikan air PDAM sangat dibutuhkan oleh dirinya dikarenakan tidak ada sumber lainnya seperti sumur.

“Dalam beberapa minggu ini memang macet air PDAM, kami mau mencuci saja bingung,” katanya.

Ia berharap suplay air PDAM dapat lancar kembali ke rumah warga perumahan PGS dan jikapun ada persoalan dapat diberitahukan dengan cepat kepada warga perumahan sehingga persiapan juga ada.

Selain itu, diketahui saat belum terbentuknya RT/RW dalam hal ini pengurus paguyuban Planet Green dikatakan, waktu itu pihak pengembang dalam pekerjaan pipanisasi perumahan sudah merealisasikan anggaran 125 juta diantaranya, untuk biaya pipa induk perumahan.

"Pengembang dulu sudah ikut andil pak, saat awal pasang bersama-sama, seluruh jaringan seplanet dibiayai oleh pihak pengembang Rp 125 juta dan SR ditanggung oleh masing-masing warga perumahan," tutup G-N. (bis)