JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Pj Wali kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menghadiri perayaan Cap Go Meh Tahun Baru Imlek 2575 yang digelar di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk No. 50,  Magersari, Sabtu (2/3).

Perayaan tersebut digelar secara meriah dengan pertunjukkan barongsai. Uniknya, para pemain dan penabuh musik barongsai, tidak hanya dari warga Tionghoa, tapi dari berbagai etnis. Kemudian juga ada penampilan tarian dan lagu khas etnis Tionghoa.

Selain itu, perayaan juga turut dihadiri oleh tokoh agama dari enam agama yang ada di Kota Mojokerto. Diantaranya terdapat bhante, pendeta, pandita, tokoh dari aliran kepercayaan dan komunitas Gusdurian Mojokerto.

Ali Kuncoro pun mengapresiasi penyelenggaraan perayaan tersebut, sebagai wujud keberagaman etnis dan budaya di Kota Mojokerto. Serta mencerminkan Bhineka Tunggal Ika.

"Hari ini saya senang sekali dan bergembira, bahwa Mojokerto kota kecil tapi ini rumah kita bersama. Kita bisa hidup rukun, berdampingan, dan tolong kebersamaan ini terus ditingkatkan," ujar Ali Kuncoro.

Lebih lanjut, Ali juga nenyebut jika persatuan sudah semestinya digenggam erat oleh masyarakat Mojokerto. Mengungat, sebegaiamana fakta sejarah, semboyan Bhineka Tunggal Ika yang terus didengungkan hingga saat ini berasal dari Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular di Era Kerajaan Majapahit, nenek moyang masyarakat Mojokerto.

Pihaknya tidak mengelak, jika perbedaan pasti kerap terjadi. Seperti beberapa waktu lalu, ketika masyarakat menghadapi pesta demokrasi Pemilu. Pada masa tersebut, perbedaan pilihan menjadi persoalan yang tidak bisa terhindarkan.

"Saat ini pemilu sudah selesai, saatnya kembali melebur. Bekerja bersama dengan luar biasa untuk membawa Kota Mojokerto menjadi yang terbaik, makin jaya dan melejit," pungkas Mas Pj. (din/rls)