JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto terus berupaya memajukan usaha dari perajin batik asal Kota  Mojokerto.

Salah satu upaya memajukan usaha perajin tersebut, Ani Wijaya kepala  DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto, mengajak puluhan perajin batik warga Mojokerto untuk mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama tiga kementerian, Kemenparekraf, Kemenparin dan Kemendag di Atrium Sunrise Mall, Sabtu (7/10/2023) sore.

Tak tanggung-tanggung, dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama tiga  kementerian, DiskopUKMperindag mendatangkan narasumber berkompeten tingkat nasional. Mereka adalah Hikmah Fitria dari Kementerian Perdagangan, Yuke Sri Rahayu dari Direktur Kemenparekraf RI, dan Dimas Kusumaadmaja dari Kemenperindustrian.

Any Wijaya Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto,  mengatakan kegiatan pameran canting mojopahit ini adalah rangkaian Mojobatik Festival. Kegiatan ini sebagai upaya membantu promosi dan pemasaran batik Kota Mojokerto.

Any Wijaya menambahkan, batik unggulan kota Mojokerto yang telah dibina dan kerjasama dengan Kemenparekraf adalah batik kontemporer, batik yang mengunakan warna alam dan simple.  “Yang dibutuhkan pangsa pasar generasi sekarang itu seperti apa? Kita ikuti perkembangan zaman,“ imbuh Any Wijaya.

Mantan Kabag Umum Setda Kota Mojokerto ini berharap adanya FGD dengan 3 kementerian itu agar kedepannya ada tindak lanjut. “Supaya masing-masing kementerian kedepannya bisa bantu perajin batik Kota Mojokerto untuk bisa menguasai pasar regional, nasional  bahkan pasar internasional sehingga kami tak mengandalkan APBD saja,” katanya.

Any Wijaya yang juga dosen Universitas Swasta di Mojokerto ini Optimis batik Kota Mojokerto bisa berkembang bisa diterima pasar. “Kementerian Perindustrian sudah percaya pada kota Mojokerto, dengan membantu membangun sentra IKM batik lengkap dengan seluruh sarana prasarananya bahkan itu satu satunya di Jatim,“ katanya.

Pejabat yang pernah dinas di Humas Protokol ini mengungkapkan rata-rata perajin batik Kota Mojokerto itu kompeten, terbukti 27 perajin Kota Mojokerto yang pernah ikut kompetensi batik lulus semua. “Jadi kami optimis batik Kota Mojokerto bakal sukses, serta kami akan dukung, termasuk ajari pelatihan pembukuan manajemen keuangan, atau bisa dengan bentuk aplikasi,“ pungkasnya. (din)