JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Kepala Desa Semambung dampingi Kapolsek, Camat dan Puskesmas melakukan giat sosial kunjungi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), yaitu Sarpikah (78) dan putranya M. Afandi (52) di rumahnya Desa Semambung Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Kamis (16/3/2023).

Mereka hidup berdua dalam keadaan mental yang tak layaknya orang normal pada umumnya. Sehingga membuat Kapolsek, Camat beserta Puskesmas Wonoayu dan juga relawan sosial juga stakeholder terkait terketuk untuk mengunjunginya.

"Memang ini salah satu cara kami dari Polsek Wonoayu untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial", ujar Kapolsek Wonoayu AKP Hafidz Dian Maulidi.

Selain mengabdi kepada Negara, AKP Hafidz mengaku ingin ada nilai tambah sebagai seorang muslim yakni untuk mencari pahala dan keberkahan melalui kegiatan sosial ini.

AKP Hafidz juga menyampaikan, jika pihaknya saat melakukan kegiatan sosial terhadap orang yang dikunjungi tak lupa untuk memohon do'a agar wilayah Wonoayu selalu aman, tentram dan kondusif.

"Ini merupakan juga bagian dari program Polsek Wonoayu dalam melakukan syi'ar yang sebelumnya kami konsultasikan bersama para Kiai-Kiai", paparnya.

Sementara Kepala Desa Semambung Naning Andiar sangat berterimakasih kepada Kapolsek, Camat, Puskesmas dan Relawan beserta stakeholder terkait yang hadir dalam melakukan kegiatan sosial terhadap warganya yang mengalami ODGJ maupun yang membutuhkan.

"Dari pihak Pemdes Semambung terus selalu berupaya membantu warga yang memang membutuhkan pelayanan kami, dan ini juga bagian dari tugas", ujar Kades Naning dikonfirmasi.

Terkait ibu Sarpikah dan putranya M. Afandi yang mengalami ODGJ tersebut dengan kondisi rumah yang terlihat kotor, kami dari pihak Pemdes melalui para Kader desa sudah berupaya melakukan kebersihan dan itupun terjadwal terus.

"Kebersihan rumah itu selalu dilakukan oleh para Kader desa bersama warga lingkungan setempat", terangnya.

Kendati demikian, meski rumah tersebut dibersihkan oleh warga seminggu sekali, namun tetap terlihat kotor. Pasalnya, barang tak layak pakai yang sudah dikeluarkan dan ditaruh ditempat lain agar bersih, saat warga tidak ada kemudian dibawa kembali masuk rumah oleh Sarpikah bersama putranya.

"Makanan sehari-harinya kami (Pemdes) selalu menyediakan dan juga masuk di dalam bantuan sosial", tuturnya.

Selain itu, Naning juga menjelaskan bahwa rumah yang ditempati ibu dan anak ini dulunya lengkap dengan ketersediaan listrik, pompa air beserta sumur lama dan perabotan memasak.

Namun, semua fasilitas rumah tersebut seperti halnya listrik yang diputus dengan menarik kabel dengan tangan.
Dan ada juga terdapat air minum galon yang kemudian dipecahkannya.

Sementara Naning juga berharap kedepan komunikasi Desa-desa bersama Kapolsek, Camat dan Puskesmas Wonoayu maupun stakeholder terkait selalu terjalin solid.

Pasalnya, hal tersebut juga untuk meminimalisir persepsi negatif masyarakat untuk mewujudkan Wonoayu yang aman, tentram, dan kondusif.

Diwaktu yang sama, Camat Wonoayu Ribut Prapto Yuono menambahkan bahwa kegiatan sosial ini merupakan kegiatan yang baik dan patut ditiru.

"Karena selama kegiatan tersebut tujuannya positif kita wajib mendukungnya", pungkasnya. (zal).