JATIMPOS.CO/SURABAYA- GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak memasuki Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (2/3/2025) setelah melakukan serangkaian pelantikan di Istana Negara dan Retret di Magelang.

Menuju Gedung Grahadi, Gubernur Khofifah disambut seni tradisional “Ul-Daul” yang merupakan seni musik tradisional dari Pulau Madura. Selain itu turut menyambut seni tradisional Barongsay, Remo, Patrol dan Reog Ponorogo sehingga tampak meriah.

Seni tradisional binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim pada Bidang Kebudayaan itu menjadi moment tersendiri bagi Gubernur Khofifah dan Wagub Emil. Saat mendaftarkan sebagai Cagub dan Cawagub pada Agustus 2024, keduanya juga naik Ul-Daul menuju Gedung KPU.

Gubernur Khofifah dan Wagub Emil di Grahadi, Minggu (2/3/2025)

-----------------------------

Kini setelah terpilih, juga disambut Ul-Daul. Di Grahadi, Gubernur dan Wagub Emil disambut Bapak Sekdaprov Jatim, para Kepala OPD dan tokoh agama/tokoh masyarakat dan ratusan warga. Kemudian Gubernur dan Wagub memberikan orasi yang menyatakan siap bekerja bersama warga untuk Jawa Timur maju bermartabat. “Jawa Timur jaya luar biasa. Tidak ada lagi pendukung tertentu, semua bersama membangun Jawa Timur,” ujarnya.

Gubernur dan Wakil Gubernur naik ke atas panggung kehormatan, diawali santunan 20 anak yatim diiringi pembacaan Sholawat bersama Mustofa 'Debu' featuring Padhang Howo Gambus Pasuruan dan pembacaan do’a.

Selanjutnya pemberian ucapan selamat Sesi-1 masyarakat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur diiringi Mustofa 'Debu' featuring Padhang Howo Gambus Pasuruan

Kemudian bersamaan waktu maghrib, dilakukan buka puasa, sholat maghrib, sholat Isya dan Tarawih. (Imam : KH A Muzakky Alhafidz, Imam Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Muadzin : Ustadz Ahmad Ainur Roziqin dari Pesantren Digipreneur Al Yasmin)

Dilanjutkan pemberian ucapan selamat Sesi-2 masyarakat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur (Hamid Uye feat Padhang Howo Gambus Pasuruan)

Beberapa undangan di Grahadi diantaranya Bupati/Walikota se-Jawa Timur, tokoh agama & tokoh masyarakat Jawa Timur, ketua ormas, parpol pengusung, TPP & TPD Khofifah – Emil se Jawa Timur, relawan Khofifah-Emil, Pramuka, pelajar dan masyarakat.

Sebelum memasuki Grahadi, sedari pagi (Minggu 2 Maret 2025) diadakan Khotmil Qur'an @ 21 hafidz/hafidah di tiga tempat : Kediaman Jemursari, Rumdin Grahadi dan Kantor Gubernur Jl. Pahlawan Surabaya.

Seni Tradisi Ul-Daul
Ul-Daul menjadi moment tak terlupakan bagi Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Elestianto Dardak. Saat mendaftarkan sebagai Cagub dan Cawagub pada Agustus 2024, keduanya nasik Ul-Daul menuju Gedung KPU.

Kini setelah resmi terpilih sebagai Gubernur dan Wagub, saat mau memasuki Gedung Grahadi juga disambut Ul-Daul. Apa itu Ul-Daul?

Ul-Daul menjadi music tradisi di seluruh Kabupaten di Madura. Awalnya sekitar tahun 1980-an, hanya berfungsi untuk membangunkan orang - orang sahur, serta bertakbir untuk merayakan hari terakhir berpuasa Ramadan. Musik ini dulunya juga dijadikan sebagai musik patrol guna mengamankan lingkungan dari ancaman kriminal seperti pencurian.

Awalnya hanya menggunakan alat musik sederhana seperti kentongan, maupun alat - alat lain yang bisa menimbulkan suara. Namun saat ini instrumennya sudah berkembang dengan menggunakan alat musik yang lebih beragam seperti rebana, gendang, saron, bahkan angklung.

Ul-daul umumnya dimainkan sambil berjalan, dengan para pemainnya memakai kostum seragam. Kemudian beberapa pemain menaiki kendaraan yang sudah di setting sedemikian rupa sehingga mereka bisa berjalan sambil memainkan alat musik di kendaraan tersebut.

Selain parade musik, tradisi daul juga menampilkan berbagai lampion raksasa dengan bentuk menyerupai masjid. Tradisi ini menjadi ajang hiburan bagi masyarakat Madura, bahkan tradisi ini sudah meluas ke berbagai daerah. Tradisi ul-daul juga kerap dilombakan guna menjaga agar tradisi ini tetap terjaga. (nam)