Colors: Pink Color

JATIMPOS.CO//SURABAYA - Ide serta komitmen Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam memberi pelayanan yang mudah dan cepat, secara konsisten dilakukan selama hampir 10 tahun memimpin. Inovasi yang tak pernah ada habisnya itu menjadi bukti bahwa ia bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bekerja keras untuk mensejahterakan warga.

JATIMPOS.CO/SURABAYA - Kabar baik bagi warga Jawa Timur, karena angka pasien Covid-19 menunjukkan grafik yang terus menurun. Terbukti, pasien yang dirawat akibat infeksi virus SARS CoV-2 tersisa 64 pasien saja. Data itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) RSUD dr. Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi, Selasa (10/11/2020).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim ini membeberkan, seluruh pasien yang tersisa di RSUD dr. Soetomo dirawat di ICU dan high care. Artinya mereka adalah pasien yang memiliki gejala klinis berat dan punya penyakit penyerta.

"Sementara yang low care tidak ada. Tidak seperti awal-awal yang mencapai 300 lebih," ujar Joni.

Meski begitu, Joni tak henti-hentinya mengingatkan kewaspadaan terhadap virus corona. Dia menekankan bahwa pandemik Covid-19 belum berakhir. Hal mendasar untuk mengendalikannya ialah mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan. "Covid-19 ini masih ada, maka dari itu harus tetap waspada. Tetap menggunakan masker,  mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," kata dia.

Pola hidup seperti itu, kata Joni, memang harus diterapkan dalam kondisi sekarang ini. Terlebih vaksin untuk penangkal virus ini masih masuk fase tiga.  Vaksin yang dimaksud adalah produk Sinovac Biotech yang dikembangkan di Bandung.

Nah, pada fase 3 ini peneliti sedang mencari tahu efektifitas dari vaksin tersebut untuk memunculkan antibodi di dalam tubuh seseorang apabila tertular virus COVID-19.  "Termasuk bagaimana efek samping yang ditimbulkan saat vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh manusia," kata dia.

Tak sampai di situ, vaksin masih harus melewati dua tahapan lagi. Sebab, untuk menghasilkan vaksin ada lima tahapan yang harus dilalui. Melihat proses panjang itu, vaksin Covid-19 belum bisa digunakan tahun ini.

Tingkat penularan COVID-19 di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya, terus menurun. Begitu pula jumlah pasien penyakit itu yang dirawat di rumah sakit jumlahnya makin berkurang. Di RSUD dr Soetomo Surabaya, misalnya, kini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat tersisa 64 orang.

Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi mengatakan, ke-64 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakitnya itu masuk kategori pasien dengan gejala klinis berat. Mereka dirawat di ruang ICU dan high care.

Pasien COVID-19 dirawat di ruang ICU dan high care karena juga memiliki riwayat penyakit penyerta yang membutuhkan penanganan khusus. "[pasien] yang low care sekarang tidak ada. Tidak seperti awal-awal yang sampai 300 lebih," katanya kepada wartawan dikutip pada Rabu, 11 November 2020.

Kendati sudah mulai terkendali, Ketua Tim Kuratif Satuan Tugas COVID-19 Jatim itu mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Sebab itu, kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, tetap harus dipatuhi.

Apalagi, proses pembuatan vaksin, yaitu Sinovac Biotech yang dikembangkan di Bandung, Jawa Barat, baru memasuki tahap ketiga sebelum dinyatakan boleh diproduksi digunakan. Tahap ketiga ialah memastikan efektivitas vaksin tersebut. "Termasuk bagaimana efek samping yang ditimbulkan saat vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh manusia," ujar Joni.

Kabar menurunnya jumlah pasien COVID-19 di RSUD dr Soetomo itu kian menggembirakan karena Pemerintah Kota Surabaya mengumumkan hal sama. Sebelumnya, Pemkot menyampaikan bahwa seratus dari 154 kelurahan sudah nol kasus COVID-19. Informasi diperoleh juga menyebutkan bahwa pasien positif yang dirawat di rumah sakit di Surabaya tersisa 57 orang. (yus)

JATIMPOS.CO//SURABAYA - Hari Jumat (20/11/2020), menjadi hari yang spesial bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pasalnya, pada hari ini Wali Kota Risma tengah berulang tahun yang ke-59. Di hari ulang tahunnya ini, ia banyak mendapatkan kejutan.

JATIMPOS.CO//SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang berlangsung di depan seberang Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (10/11/2020) sore. Sejak pukul 16.00 Wib, ia terlihat didampingi Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, beserta pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memantau jalannya aksi dari seberang jalan.

JATIMPOS.CO/SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya meresmikan Taman Hutan Raya (Tahura) Lempung yang terletak di Jalan Lempung Perdana IV, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep Surabaya, Kamis (19/11/2020) pagi. Tahura yang memiliki luas sekitar 1,9 hektar ini diharapkan menjadi tempat pelestarian alam, tumbuhan dan ternak.

JATIMPOS.CO//SURABAYA - Akhir tahun seringkali menjadi momok bagi sebagian pemerintah daerah. Sebab, mereka wajib menyusun anggaran untuk APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tahun berikutnya. Jika tidak dikerjakan dengan cepat, penyusunan APBD itu tentu akan mengalami keterlambatan yang berbuntut sanksi. Beberapa daerah, masih sering mengalami kondisi ini.

Di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kondisi semacam ini sudah lama diantisipasi. Salah satunya dengan menciptakan sistem e-Budgeting yang mempermudah penyusunan anggaran. Inovasi yang lahir tahun 2003 ini, sudah diakui banyak pihak manfaat dan efektivitasnya. Bahkan, sistem ini sudah diadopsi pemerintah pusat dan disebarluaskan ke berbagai pemerintah daerah di Indonesia.

“Jadi, e-Budgeting ini murni ciptaan Pemkot Surabaya pada tahun 2003. Surabaya menjadi pelopor lahirnya e-Budgeting ini dan sekarang sudah diadopsi nasional,” kata Tim Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Kemendagri RI DJ Gagat Sidi Wahono, Selasa (10/11/2020).

Bahkan, setahu dia, Pemkot Surabaya sudah memiliki hak cipta e-Budgeting ini, sehingga dia memastikan bahwa sistem e-Budgeting yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, tentu landasannya dari Surabaya.

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengklarifikasi keterangan di media bahwa saya tidak pernah ikut mengembangkan sistem penyusunan anggaran secara elektronik (e-Budgeting) di Surabaya. Saya juga ingin memastikan bahwa sistem e-Budgeting di Surabaya itu murni karya Pemkot Surabaya dan saya tidak ikut dalam penyusunannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Syamsul Hariadi membenarkan bahwa Pemkot Surabaya sudah menggunakan e-Budgeting ini sejak tahun 2003, dan sudah memiliki hak cipta sejak 2008. Ia juga menjelaskan bahwa sistem e-Budgeting ini adalah sebuah sistem penyusunan anggaran di lingkungan Pemkot Surabaya. Dalam sistem ini, ketika menyusun anggaran dibutuhkan komponen-komponen penyusun dengan harga yang merupakan hasil dari survey di lapangan, sehingga harga anggaran tidak terpaut jauh dengan harga pasar.

“Untuk komponen penyusun e-Budgeting ini terdiri dari tiga jenis pengelompokan, yaitu Standar Harga Satuan Dasar (SHSD), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), dan Standar Analisa Belanja (SAB). Sistem ini dibuat secara online agar dapat diakses oleh perangkat daerah dimanapun lokasinya dan dapat diakses kapanpun, khususnya pada saat pembahasan rancangan anggaran dengan DPRD,” tegas Syamsul.

Adapun fitur yang terdapat dalam sistem Surabaya e-Budgeting adalah pembuatan komponen-komponen penyusun, penyusunan anggaran, pengiriman rincian anggaran, evaluasi anggaran, daftar harga dan daftar penyusun komponen, rekap anggaran, history rincian anggaran, dan setting kode rekening komponen penyusun anggaran. “Nah, tujuan dari penerapan e-Budgeting ini adalah untuk meningkatkan kualitas APBD dari sisi kesesuaian dengan RPJMD, keakuratan nilai dan rekening, dan akuntabilitas alokasi belanja,” katanya.

Sedangkan manfaat sistem ini adalah prosesnya yang transparan, proses penyusunan lebih efektif dan efisien, anggaran sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan, kronologis anggaran sangat jelas, dan laporan-laporan sesuai kebutuhan dapat dipenuhi dengan mudah. “Selain itu, waktu proses penyusunan anggaran menjadi lebih singkat, harga satuan komponen anggaran menggunakan Standar Harga yang sama antar perangkat daerah, dan rekap anggaran per rekening belanja dapat dilihat secara rill time,” pungkasnya. (*).

JATIMPOS.CO/SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seakan tak pernah kehabisan ide dalam membangun Kota Surabaya. Bahkan, ia memastikan terus mengembangkan kampung-kampung di Surabaya menjadi tempat wisata heritage.

JATIMPOS.CO//SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan Lifetime Achievement Award for Goverment Leadership dari Universistas Airlangga (Unair). Penghargaan tersebut, diserahkan oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih dan didampingi Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Ghufron Ali Mukti.

JATIMPOS.CO//SURABAYA - Meski di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap berupaya menyajikan kegiatan sebagai bagian dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2020. Nah, salah satu agenda kegiatan itu adalah Tur Online Museum serta Wisata Kepahlawanan atau Heroic Track.

JATIMPOS.CO/SURABAYA - Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan di Bulan November 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) membebaskan atau menghapuskan denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).