JATIMPOS.CO/SURABAYA - Meski tidak dilarang makan di tempat, namun warung makan disarankan untuk membatasi tempat duduk pembeli. Pasalnya warung makan sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19.
Wali Kota Surabaya Risma Trimaharini terus mengingatkan warganya agar tetap menerapkan protokol kesehatan, meski saat ini kondisi Kota Pahlawan terus membaik.
“Saya dan teman-teman Pemkot Surabaya berusaha bagaimana pandemi ini secepat mungkin berakhir di Surabaya. Alhamdulillah saat ini sudah mulai membaik,” ujar Risma di rumah dinasnya, Jumat (16/10/2020.
Meskipun kondisi Surabaya terus membaik, namun dirinya meminta masyarakat tetap menjaga kondisi tersebut agar tidak kembali memburuk. Dirinya meminta warga untuk tetap mengikuti aturan main saat pandemi, yaitu dengan mangikuti protokol kesehatan secara disiplin.
Menurutnya, berbagai upaya dilakukan agar sebisa mungkin warga di Surabaya tetap aman dari pandemi Covid-19. Termasuk imbauan kepada pemilik warung makan untuk membatasi tempat duduk bagi pembeli. Hal ini dimaksudkan agar mengurangi penularan. Apalagi saat makan mau tak mau masker harus dibuka.
Dilansir dari lawancovid-19.surabaya.go.id disebutkan, ada 41 kelurahan di Kota Surabaya masuk zona hijau. Sebanyak 13.812 pasien positif sembuh. Sedangkan sisanya 268 orang masih dalam perawatan. Hal ini berarti kasus Covid-19 di Surabaya mengalami tren angka positif dan kematian menurun.
Kemudian, ada 57 kelurahan dengan status zona kuning, yakni kasus paling sedikit hanya 1-5 kasus.
Keberhasilan menekan angka Covid-19 ini, kata Risma, berkat kerja keras Pemerintah Kota Surabaya. Karena itu ia meminta kepedulian masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Meski terus membaik, kita masih harus tetap menjaga Surabaya supaya kondisi ini semakin baik, sehingga kota ini bisa segera normal. Tetap pakai masker, jaga jarak, dan tidak bergerombol,” tegasnya.
Wali kota pertama di Surabaya ini mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan akan terus dilakukan karena kita tak tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
Diakui bahwa pandemi Covid-19 telah membuat bebagai perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Ruang gerak masyarakat dalam berkegiatan menjadi terbatas. Namun itu lebih baik daripada kemungkinan lebih buruk terjadi. (yus)