JATIMPOS.CO//SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selama empat hari terakhir marathon melakukan sosialisasi melalui video teleconference (vidcon) pasca menerbitkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 28 Tahun 2020, tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Surabaya.

Vidcon yang dimulai pada hari Rabu (10/6/2020) itu, diikuti pengelola rumah ibadah baik masjid ,vihara, gereja maupun kelenteng. Kemudian kepada Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur serta Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO).

Keesokan harinya, sosialisasi diikuti Asosiasi Pengelola Pasar, Pengelola Jasa Pasar, Pelaku industri. Kemudian, pada Jumat (12/6/2020), pengusaha ritel, hotel, resto serta pelaku konstruksi.

Bahkan, sosialisasi protokol kesehatan melalui vidcon terus berlanjut hingga hari ini, Sabtu (13/06/2020). Kali ini sosialisasi ditujukan kepada Kepala Sekolah MKKS SD-SMP negeri maupun swasta se-Surabaya

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma bersilaturahmi kepada seluruh Kepala Sekolah tingkat SD – SMP dengan tujuan mensosialisasikan protokol kesehatan yang sudah diatur pada Perwali Nomor 28 Tahun 2020.

“Sekali lagi, pertemuan ini bukan akan membuka sekolah. Lebih kepada persiapan merumuskan protokol kesehatan,” kata Wali Kota Risma saat membuka vidcon di Halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (13/6/2020).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya belum mengetahui kapan sekolah akan dibuka, namun yang paling utama ialah merumuskan protokol kesehatan pada tiap-tiap sekolah dengan dasar Perwali tersebut. Menurutnya, setiap sekolah memiliki karakteristik siswa dan lingkungan berbeda.

“Karena bapak ibu yang paling mengerti kondisi sekolahnya. Jadi mohon untuk dikembangkan dan lebih dirinci. Standarnya adalah perwali, jangan di bawah itu,” paparnya.

Ia pun meminta agar para guru dapat memikirkan bagaimana caranya agar pelajar dapat menerapkan physical distancing selama berada di sekolah. “Satu kelas ada 30-40 anak. Bagaimana itu bisa dijaga jaraknya. Karena itu butuh masukan dari panjenengan (anda),” ungkap dia.

Wali Kota Risma juga ingin agar jam istirahat siswa di sekolah sebaiknya untuk sementara ditiadakan. Mengingat pada saat itu para siswa biasanya akan bergerombol dengan teman-temannya.

Tidak hanya itu, ia juga meminta para guru agar membuat protokol yang detail dalam menggunakan fasilitas yang ada di sekolah. Misalnya, seperti ruang laboratorium beserta alat-alatnya juga harus dipikirkan bagaimana menggunakannya.

“Karena ini juga untuk kebaikan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa. Nanti akan ada pertemuan lanjutan dengan saya," pungkasnya. (fred)