JATIMPOS.CO/SURABAYA – Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727 menjadi momentum bagi Siti Anggraenie Hapsari (SAH) sebagai bakal calon wakil wali kota (Balon CaWawali) Kota Surabaya, untuk menunjukkan perhatiannya kepada Pahlawan Nasional Soetomo atau Bung Tomo.

Ibu SAH berziarah, berdoa dan melakukan tabur bunga di makam Bung Tomo yang terletak di tempat pemakaman umum (TPU) Ngagel Rejo Jl. Bung Tomo Surabaya, Ahad (31/5/2020) sekitar pukul 10.00.

SAH yang didampingi suami Siswandi dan sejumlah relawan, usai ziarah, juga melakukan bagi-bagi masker dan sembako, serta melakukan penyemprotan disenfektan di kampung sekitar TPU Ngagel Rejo.  

Menurut SAH, berbicara tentang Surabaya tidak bisa lepas dari sosok Bung Tomo. Pria yang terlahir di kampung Blauran, pada 3 Oktober 1920 ini  dikenal sebagai pengobar semangat Arek-Arek Suroboyo untuk berjuang pada pertempuran 10 November 1945.

Peran Bung Tomo luar biasa dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA. Bung Tomo juga dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan semangat kemerdekaan. Dan, kemerdekaan itu kini kita nikmati.

"Kemerdekaan ini adalah tanggung jawab kita sekarang. Apa yang harus kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini,” ujar Ibu SAH yang juga pengurus di DPD Partai Demokrat Jatim.

SAH mengaku sangat menghargai perjuangan Bapak Sutomo atau Bung Tomo yang telah berjuang dan berkorban mempertaruhkan nyawa untuk Surabaya dan negeri ini, sampai titik darah penghabisan.

SAH maju sebagai Balon Wawali Kota Surabaya setelah mendaftarkan diri ke DPC Demokrat beberapa waktu lalu. Diantara calon-calon yang mendaftar, SAH adalah satu-satunya pendaftar yang berasalh dari kader Partai Demokrat.

Di luar keterlibatannya dalam politik praktis, SAH masih menekuni profesinya sebagai seorang notaris dan aktif di organisasi Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Menurut SAH, ada satu hal yang dapat dipetik dari isi seruan pidato Bung Tomo.Kita tidak akan pernah mundur selangkah pun terhadap penjajah yang akan merusak kota Surabaya dan Negeri Indonesia tercinta ini.

Ia pun mengajak warga Surabaya untuk meneladani karakter Bung Tomo yang telah mendedikasikan tenaga, pikiran, dan jiwanya untuk negeri ini. Meski demikian, kata wanita yang juga dibesarkan di Surabaya ini, perjuangan tetap dibutuhkan persatuan, merangkul berbagai pihak untuk meraih kekuatan.

Sementara itu, Ketua Relawan SAH, Abdul Hamid, SH, MKn menambahkan, bahwa kedatangannya ke tempat ini tak lepas dari rasa simpatinya kepada Almarhum Bapak Sutomo, atau yang akrab disapa Bung Tomo.

"Sebagai Anak Bangsa, pemuda yang dilahirkan di abad milenium sekarang ini, kami merasa perlu berada disini sekarang," ujar Hamid.

Menurutnya, kita tak akan dapat menikmati kemerdekaan seperti sekarang, bila para pejuang seperti Bung Tomo tidak memperjuangkan negeri ini dengan penuh pengorbanan.

Untuk itu, pihaknya mengajak Ibu SAH selaku Bakal Calon Wakil Kota Surabaya 2020 mendatang, merayakan HUT Surabaya dengan tabur bunga di Makam Suhada Pahlawan Nasional Indonesia Bung Tomo.

Harapannya, jika Tuhan merestui Ibu SAH sebagai pemimpin Surabaya, tidak meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Surabaya yaitu sosok pejuang Arek Suroboyo asli, yaitu Bung Tomo.

"Harapan kami para pemuda dan pemudi pendukung Ibu SAH ini, dapat mempertahankan jiwa nasionalis dan patriotisme Bung Tomo untuk mengisi pembangunan di Surabaya dan Indonesia di masa yang akan datang," pungkas Abdul Hamid. (jtp)