JATIMPOS.CO/SURABAYA - Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya menjadi tuan rumah kunjungan Delegasi Republik Korea Selatan dalam rangka kegiatan The Green Transition Initiative (GTI) Project for Indonesia Smart Water Management Roadmap 2025–2035. Taeyong Seok, Asisten Manajer Korea Water Partnership, menyampaikan pendapatnya terhadap pengelolaan air di Surabaya.

“Saya lihat Surabaya merupakan contoh yang baik bagi BUMD Air Minum lain, praktik pengelolaan air yang diterapkan di sini sangat membantu dalam penyusunan roadmap melalui Smart Water Management”, ujar Taeyeong, Rabu (19/11/2025)

Taeyong Seok menambahkan kedatangan delegasi kali ini bertujuan untuk memahami bagaimana Perumda Air Minum Surya Sembada mengelola jaringan distribusi, menangani kehilangan air (NRW), serta mengembangkan infrastruktur pengelolaan air secara bertahap.

Taeyong Seok menjelaskan bahwa pengelolaan air di Korea Selatan memiliki perbedaan dan persamaan mendasar dengan Surabaya. “Di Korea Selatan, seluruh prosedur pengelolaan air dijalankan melalui perencanaan terpusat oleh pemerintah nasional, mulai dari standar, regulasi, sampai pembiayaannya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan tentang rehabilitasi jaringan di Korea Selatan “Setiap Perusahaan Air Minum wajib mengevaluasi kondisi pipa setiap lima tahun, hal ini telah dijadikan peraturan resmi, dan Pemerintah memberikan subsidi hingga 50 persen untuk program penurunan NRW,” jelasnya.

Salah satu program kerja dalam proyek ini adalah Smart Water Management (SWM), yang melibatkan kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan sejumlah BUMD Air Minum sebagai bagian dari penyusunan rencana strategis SWM Roadmap. Kegiatan ini dihadiri oleh delegasi Korea Selatan yaitu Dr. Shim Yuseop dan Taeyong Seok dari Korea Water Partnership, Heung Sup Shin, Kwang Hun Chang, Jinho Min, Siyeon Song dari Hankuk Engineering Consultant, Imam Hudori dan Pawitasari Fransisca dari SMEC Denka Indonesia serta perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

“Kerjasamanya nanti antara Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian PU mereka dengan kementerian PUPR Indonesia,” ujar Wafiyuddin, Manajer Senior Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Perumda Air Minum Surya Sembada.

Perumda Air Minum Surya Sembada menjadi salah satu BUMD Air Minum terpilih dalam praktik pengelolaan air dan memberikan masukan dalam penyusunan arah pengembangan Smart Water Management, selain Malang dan Kediri dalam rangka pembuatan road map untuk kementerian PU.


Wafiyuddin, menjelaskan upaya Perumda Air Minum Surya Sembada dalam menurunkan Non-Revenue Water (NRW), “Kami menerapkan pendekatan geografis dengan membagi wilayah menjadi tiga interzone yang mengikuti aliran sungai,” ujarnya.

Strategi pengurangan kehilangan air dilakukan melalui dua langkah utama. “Untuk commercial losses, kami mengganti meter pelanggan setiap lima tahun, sementara kebocoran fisik ditangani secara aktif di lapangan,” jelasnya.

Melalui kunjungan ini, Perumda Air Minum Surya Sembada menunjukkan komitmennya melalui partisipasi aktif dalam program GTI dan mendukung penguatan Smart Water Management. GTI merupakan platform kerja sama multilateral yang mendukung pengembangan infrastruktur hijau rendah emisi untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi kontribusi nyata Perumda Air Minum Surya Sembada dalam mendorong inovasi, peningkatan efisiensi, serta keberlanjutan layanan air minum bagi masyarakat melalui kerjasama internasional ini.(fred).