JATIMPOS.CO/SURABAYA - Untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan 1 unit giant drone berbaling baling 6 berbobot 50kg, demi memaksimalkan penyemprotan disinfektan di kampung-kampung dan gang-gang sempit di pelosok Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung penyemprotan disinfektan melalui giant drone ini. Ia memulai penyemprotan itu di jalanan dan Kampung Kebangsren Kecamatan Genteng Kali, Surabaya, Senin (23/3/2020). Dengan menggunakan drone, ia berharap penyebaran cairan disinfektan bisa lebih massif ke berbagai penjuru kota.
Sebelum memulai penyemprotan, Wali Kota Risma terlebih dahulu berkeliling dari gang satu ke gang berikutnya untuk mengimbau kepada masyarakat agar membuka pintu rumah dan jendela. Upaya ini dilakukan supaya desinfektan yang disemprotkan menggunakan drone bisa masuk sampai ke dalam rumah.
“Kulo nuwun (permisi) Bapak-Ibu, ayo pintunya dibuka. Tak tunggoni (ditunggu) sampai buka pintu. Ini tidak bahaya, tidak usah takut. Setiap hari badan saya disemprot juga pakai (disinfektan) ini, tidak apa-apa,” kata Wali Kota Risma sembari menggunakan alat pengeras suara.
Menurut Wali Kota Risma, sebenarnya alat drone itu digunakan untuk pertanian. Cara ini dinilai sangat efektif untuk menyemprot wilayah perkampungan mengingat banyak kabel yang bergelantungan. Ia juga memastikan bahwa akan mengerahkan semua resource untuk mengejar waktu dalam mengantisipasinya. “Untuk menekan lebih banyak korban, kita kerahkan cara apapun. Makanya kita dikejar waktu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga mengerahkan pasukan tim Walang Kadung milik Dinas Pemadam Kebakaran untuk mensterilisasi rumah warga dengan semprotan cairan desinfektan. “Semua kita optimalkan, termasuk tim Walang Kadung juga keliling,” tegasnya.
Menariknya, disela-sela penyemprotan itu, Wali Kota Risma tak lupa memperhatikan warganya agar tetap menjaga jarak minimal satu meter. Ia pun meminta kepada mereka agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak.
Wali Kota Risma memastikan semua upaya ini, akan terus dilakukan untuk menjaga dan melindung warga Surabaya sampai situasi dinyatakan kembali kondusif oleh pemerintah pusat. “Bukan saya yang menentukan tapi pemerintah pusat. Karena itu penilaian memang dilakukan oleh pemerintah pusat,” jelas dia.
Sementara itu, Direktur Pemasaran NPC Lab M. Teguh Alimudin mengatakan unit giant drone yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan kali ini memiliki enam baling-baling (hexacopter) dengan berat 50 kilogram. Drone jumbo ini dapat menampung kapasitas air sebanyak 20 liter.
“Kali ini kita isi desinfektan sesuai batas maksimal yaitu 20 liter, dan ini lebih bisa menjangkau kemana-mana,” pungkasnya. (*)