JATIMPOS.CO/JOMBANG - Bertempat di halaman parkir DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang, Jalan Brigjen Katamso Nomor 12, Desa Pulo Lor, Kecamatan/Kabupaten Jombang memperingati HUT Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ke-49 tahun 2022, ditandai dengan upacara bendera, Senin (10/1/2022).

Upacara dilaksanakan secara sederhana melibatkan 120 orang peserta dari Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang, unsur Struktur Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI-P Kecamatan Jombang. Selain itu, juga tim Satgas PDI Perjuangan Kabupaten Jombang.

Bertindak sebagai inspektur upacara Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang, Bahana Bela Binanda.

Bela Binanda mengatakan, upacara ini dalam rangka memperingati HUT PDI-P ke -49 tahun bertujuan untuk mengokohkan keberadaan PDI-Perjuangan.

Kelahiran Partai Demokrasi Indonesia (PDI)  sejak tanggal 10 Januari 1973. Sebelumnya bernama Partai PNI, Partai Murba, Partai IPKI, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik berfusi menjadi Partai PDI (Partai Demokrasi Indonesia).

“Sesuai amanat konggres ke-V (lima) PDI tahun 1998, Ibu Megawati Soekarnoputri mendapat mandat untuk menyelamatkan eksistensi partai, maka pada tahun 1999 beliau mengambil langkah mengganti nama dan lambang Partai menjadi PDI Perjuangan,” terang Bela, mantan Ketua DPRD Kabupaten Jombang periode 2009-2014.

Berdasarkan landasan itu, tambahnya, maka untuk saat ini dengan semangat peringatan HUT ke 49, kita teguhkan membangun jiwa dan badannya untuk Indonesia Raya,” tandasnya.

Lanjut Bela, upacara HUT PDI-P ke 49 menyampaikan, lahirnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mampu menjadi benteng keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan mampu menjaga Pancasila sebagai dasar negara.

“Hari ini kita berkhidmat untuk lahirnya partai yang mampu  memberikan warna dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, partai yang menjadi benteng keutuhan NKRI dan penjaga Pancasila,” tukasnya.

"Perjalanan PDIP sampai hari ini mampu bersinergi, selaras bersama rakyat, sehingga PDI-Perjuangan bisa menjaga kerukunan, mewujudkan jiwa gotong royong bersama dengan rakyat," pungkasnya.

Sementara itu, sambutan secara virtual dalam peringatan HUT PDI Perjuangan yang disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam acara HUT PDI Perjuangan ke-49 yang dihadiri secara daring dari Istana Negara, Jakarta. Jokowi memastikan pemerintah akan terus melakukan kemandirian bangsa dan hilirisasi Industri. Jokowi ingin mengubah sistem Indonesia yang selalu ekspor bahan mentah sejak jaman penjajahan.

"Hilirisasi industri, industrialisasi akan terus ditingkatkan karena kita tidak ingin sejak VOC kita selalu mengirim bahan-bahan mentah, mengirim raw material ke luar negeri untuk menghasilkan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya," kata Jokowi.

Jokowi pun mengatakan pemerintah sudah menyetop ekspor nikel sejak 2020 demi mendapatkan nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan. Pada 2022 ini, pemerintah akan menghentikan ekspor bauksit. Pada 2023, pemerintah berencana menghentikan ekspor bahan mentah tembaga.

“Tahun depan juga akan kita setop lagi ekspor bahan mentah tembaga karena dampak dari hilirisasi industri ini akan sangat besar selain membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya bagi rakyat ini juga akan memberikan nilai tambah yang besar," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan dampak konkret dari penghentian ekspor bahan mentah. Dalam kasus nikel, Indonesia umumnya mendapatkan uang Rp25 triliun hanya dengan ekspor bahan mentah. Namun Indonesia mendapatkan uang 21 miliar dolar AS atau setara Rp280 triliun setelah melarang ekspor mentah dan mulai mengekspor barang setengah jadi dan barang jadi. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong hilirisasi dan menghentikan ekspor bahan mentah. Ia pun menyebut ekspor mentah emas juga akan dihentikan pemerintah.

“Lompatan yang sangat besar inilah yang ingin kita lakukan untuk bahan-bahan mineral yang kita miliki baik itu nikel, bauksit, tembaga, timah maupun emas dan lain-lainnya," kata Jokowi. (her)