JATIMPOS.CO/TUBAN - Pasangan Calon Bupati Tuban dan Wakil Bupati Tuban memaparkan Visi dan Misi dalam diskusi politik Pilkada 2020 bertempat di Votel Charis, yang digagas oleh PWI Kabupaten Tuban menggelar pada Selasa (27/10/). 

Menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat acara dihadiri jajaran Forpimda, Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) dan Ormas.

Paslon nomor 1 Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar, Nomor 2, Aditya Halindra Faridzki-Riyadi dan Nomor 3, Setiajit-Armaya Mangkunegara saling adu paparan. Pemaparan dimaksud agar masyarakat tahu rencana kerja dan program yang ditawarkan dalam pesta demokrasi 9 Desember mendatang.

Seperti yang utarakan oleh Paslon nomor 1 pihaknya menilai bahwa Pilkada adalah ajang untuk menggunakan hak politik dengan baik. Dengan itu maka didapatkan pemimpin yang baik. Sehingga Paslon 1 siap mewakafkan diri untuk menjadi pelayan masyarakat.

"Membuat pemerintah terbuka, transparan, sehingga masyarakat bisa mengakses informasi tentang pemerintahan. Kami mewakafkan diri untuk menjadi pelayan yang siap melayani," seru Khozanah dalam misinya.

Sedangkan untuk Paslon nomor urut 2, Aditya Halindra Faridzki-Riyadi tetap dalam slogannya. Yakni "Wes wayahe mbangun deso noto kutho". Artinya sudah waktunya membangun desa dan menata kota. Serta melaksanakan pemerintahaan yang berkeadilan merata.

Pihaknya juga menekankan kepada tim pendukungnya agar menjaga ukhuwah politik dengan baik. Sehingga tercipta iklim Pilkada sesuai aturan. " 4 misi dan 9 program akan kami jalankan. Kepada pendukung mari beri contoh yang baik. Apabila ada oknum yg menjatuhkan salah satu paslon harus dijawab dengan baik dan jangan di balas. Bukan memfitnah, namun memberikan bukti. Berilah kami amanah dengan itulah kami menunjukkan," tegas Halindra.

Sementata itu, untuk Paslon nomor urut 3, Setiajid dan Gus Maya menggaungkan adanya perubahan. Dengan memiliki kepemimpinan yang kompeten dan ahli dibidangnya maka akan terwujud semua. Memaksimalkan segala sumber daya yang ada jangan terus bergantung pada APBD Kabupaten saja.

"Investasi dibuka semudah-mudahnya, kepala daerah bisa turun agar masyarakat terlayani dengan baik. Tata kelola pemerintahan dan pembangunan sistem pemerintah berbasis elektronik hingga pelayanan mudah, murah," ujarnya.

Dalam agenda yang bertemakan "Tuban Menuju Masa Depan ?" Itu juga menghadirkan tiga panelis, Rektor Unirow Tuban, Supiana Dian Nurtjahyani, pemerhati lingkungan Syaiful Ahbab dan wartawan senior harian Surya Iksan Fauzi. (min)