JATIMPOS.CO/JEMBER - Pasca viral penemuan batu nisan dua pejuang atas nama Soedjono NRI dan Soleman NRI yang keduanya ditemukan di bekas bangunan Kantor Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, beberapa waktu lalu, kini mulai dibongkar.
Pembongkaran ini dilakukan oleh Dinas Sosial beserta TNI, Polri, Muspika, dan desa setempat. Jika nantinya ditemukan jasad atau tulang belulang, maka akan dipindahkan ke tempat yang lebih layak, yakni Taman Makam Pahlawan (TMP), pada Jumat (26/7/2024).
"Dari proses pembongkaran yang kami lakukan dari pukul 8.00 - 10.00 WIB, diduga dua makam pahlawan ini kosong. Kami juga didampingi oleh Camat Tanggul, Kades Tanggul Wetan, Koramil, Polsek Tanggul, dan Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHC 45) Jember. Kami bermaksud memindahkannya ke lokasi yang lebih layak di TMP. Tapi dari proses ini ternyata kosong tidak ada isinya," ujar Ahmad Helmi Luqman, Kepala Dinas Sosial Jember.
Dari penggalian sedalam kurang lebih 10 meter, tidak ditemukan jenazah dari pahlawan yang diketahui bernama Soedjono dan Soleman, maupun bekas kain kafan atau tulang belulang.
"Petugas yang membongkar makam hanya menemukan pipa paralon, pondasi bangunan dinding tembok pembatas, dan bangunan bekas Kantor Kecamatan Tanggul. Kemudian juga hanya batu-batu saja," bebernya.
"Sampai sekarang tidak ditemukan tulang atau jasad apapun. Ini menjadi pembuktian bahwa di sini tidak ada makam pahlawan yang dimakamkan di bekas Kantor Kecamatan Tanggul," sambung Helmi.
Helmi juga menambahkan bahwa lokasi yang diduga sebagai makam pahlawan itu, setelah dilakukan pembongkaran, dipastikan adalah bekas selokan.
"Dengan ditemukan bekas pipa paralon pembuangan itu. Tadi juga disaksikan oleh semua bahwa memang kosong," ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Sosial menambahkan bahwa sebagai bentuk penghormatan, dua batu nisan yang ditemukan dan diduga milik pejuang itu akan dipindahkan ke lokasi tempat pemakaman umum (TPU).
"Batu nisan akan dipindahkan ke TPU Karanglo di Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember. Semisal ada keluarganya yang ingin melihat, bisa dikunjungi ke sana," tutup Helmi. (Ari)