JATIMPOS.CO.LAMONGAN - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Lamongan terus berupaya mensosialisasikan kebiasaan baru atau new normal kepada masyarakat, termasuk di dunia pendidikan seperti SMPN 3 Lamongan diresmikan menjadi sekolah tangguh semeru.

Dalam pengarahannya, Bupati Lamongan H. Fadeli mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan seluruh sekolah di Kabupaten Lamongan menjadi sekolah tangguh semeru tanggap Covid-19. Hal tersebut sebagai upaya untuk membentuk kembali kepribadian siswa melalui pendidikan.

"Saya berharap sekolah-sekolah di Lamongan dapat menjadi sekolah tangguh semeru, sehingga dalam keadaan pandemi proses belajar mengajar tetap dapat dilaksanakan dengan baik,” ungkap Fadeli saat meninjau simulasi dan sosialisasi sekolah tangguh di SMP Negeri 3 Lamongan, Selasa (28/07/2020).

Fadeli mengatakan, saat ini sekolah masih belum sepenuhnya dilakukan secara tatap muka. “Pelaksanaan sekolah tatap muka ini masih dalam tahap simulasi, belum benar-benar masuk. Kalau nanti sudah ada lampu hijau dari Kemendikbud kita bisa segera melaksanakan sekolah sesuai dengan protokol kesehatan di era new normal,” kata Bupati Lamongan dua periode ini.

Terkait dengan sekolah-sekolah yang terkendala dalam hal pelaksanaan tatap muka serta kendala jaringan, Fadeli menegaskan bahwa guru masih dapat melakukan pembelajaran melalui sistem guru kunjung.

“Kita jangan sampai kehilangan banyak momen serta waktu untuk mencerdaskan anak yang merupakan tunas bangsa, hal ini tentunya dimulai dari kualitas sekolah yang harus kita bangun dari awal, sehingga tidak tertinggal nantinya,” tambah Fadeli.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Lamongan Hanafi A. Talib menegaskan bahwa sekolah yang ia pimpin sangat ramah anak dan sekolah yang religius. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi- prestasi yang telah diraih.

"SMP N 3 Lamongan sudah memulai proses belajar mengajar dengan skema 10 di ruangan dan 13 di rumah. Nantinya akan bergantian yang masuk ke sekolah. Kami juga sudah menyiapkan tempat isolasi dan fasiltas kesehatan," tegasnya.

Dalam simulasi dan sosialisasi sekolah tangguh dimulai dengan meninjau kesiapan sekolah, mulai dari penerapan protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan pemeriksaan suhu, rajin mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air yang mengalir, menjaga jarak (sebagian siswa tatap muka, sebagian secara daring mengikuti pembelajaran di rumah), penggunaan masker, pembatasan waktu pembelajaran, ditiadakannya jam istirahat, istirahat di kelas, dan aturan-aturan sejenis yang sesuai dengan protokol kesehatan. (bis).