JATIMPOS.CO/SURABAYA- Urban Youth 2025 ; drama tari kolaborasi otentik digelar untuk pertamakalinya di Jawa Timur oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim. Drama tari ini dengan spirit Kerajaan Majapahit mengisahkan cikal bakal kejayaan Majapahit di masa Gayatri.

Disaksikan ratusan penonton memadati Gedung Cak Durasim Surabaya pada Jum’at malam (20/6/2025). Dibersamai para talenta: Arya Galih, Achmad Dipoyono, Okvalica, Vallensia, Ervina dan Abing Santoso.

Dimulai sekitar pukul 19:30, opening MC VO kemudian menyanyikan Lagu Indonesia Raya. MC membacakan sinopsis Urban Youth dan dilanjutkan Orasi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Ibu Evy Afianasari.

Adegan pemberontakan Kerajaan Majapahit pada Urban Youth 2025

-----------------------------------------

Dalam orasinya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim dalam orasinya memberikan pesan-pesan semangat mencintai negeri, membangun Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Diantaranya berikut ini :

Para pemimpin negeri kita berjuang bukan sekedar dengan senjata, tetapi dengan jiwa yang mencintai akar budayanya. Sekarang kami datang bukan membawa pedang pedang tapi membawa pesan di tengah kota-kota yang ramai dengan gedung tinggi dan layar terang.

Masihkah kalian mendengar suara gamelan yang miring, masihkah kalian mengenali aroma tanah tempat nenek moyangmu melantunkan tembang menari dengan gerak yang lahir dari ketulusan jiwa budaya bukan sekedar peninggalan masa lalu, dia adalah nafas yang menghidupkan jati dirimu.

Bukan kuno tapi abadi ketika kalian mencintai reog, batik, ludruk dan aksara Jawa. Kalian sedang membela sesuatu yang lebih dari seni, kalian sedang merawat harga diri ketika kalian berkarya dengan rasa lokal.

Kalian sedang menuliskan sejarah baru dengan cinta jiwa leluhur. Jangan biarkan kecepatan zaman melupakanmu sebab pohon yang kehilangan akar akan tumbang saat angin perubahan datang.

Wahai kalian yang kami sebut dengan urban tidak harus menjauh dari budaya, jadikan budaya sebagai bahan bakarnya dalam karya suara dan gaya hidup. Karena siapa yang mencintai budayanya akan dikenang bukan hanya sebagai anak zaman tapi sebagai penjaga peradaban.

Dititipkan Jawa Timur kepada kita semua bukan karena kewajiban tapi karena cinta tempat masa depan bangsa mulai dibuka karena dia bukan sekedar provinsi, dia adalah perlintasan sejarah ekonomi dan jiwa budaya. “Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara”.

Setelah orasi Kadisbudpar, kemudian Arya Galih Dalang menceritakan gambaran perang Majapahit dan menceritakan pemberontakan Majapahit. Drama dipadu Tembang Gayatri Kecil keluar dari belakang LED, lalu transisi Gayatri kecil ke Gayatri Besar sedangkan Gayatri kecil posisi naik ke trap.

Selanjutnya Adegan Rakuti & Prajurit, adegan Jaya Negara dan Ratanca. Setelah Jaya Negara & Ratanca diracun, bumper LED ganti ke kerajaan kosong/ kerajaan yang penuh dengan lumut. Kesempatan itu ada selingan dari Kang Potro scene guyonan Kang Potro X Arya Galih - Asmoro Lereng Lawu. Kang Potro memanggil arya galih.

Vallensia X Arya Galih keluar dari LED, dipanggil oleh arya galih, kemudian prajurit Gajah Mada masuk & mempersiapkan prajurit. "Setelah gajah mada masuk, ada scene perjamuan dan gajah mada di kepung setelah perjamuan".

Scene Perang Agung, setelah Gajah Mada ngomong "tunggulah kedatanganku" maka lampu blackout. Dilanjut penobatan Gayatri ke Tribhuana. Gayatri keluar dari LED, Dry Ice On. Tribhuwana berdialog "Sun Tribhuwana Tunggadewi Sang Maharajasa Jayawisnuwardhani” dan kemudian gebyar Dry Ice, Pyro, CO2 nyala.

Abing Santoso, Art Director Urban Youth, menjelaskan alasan pemilihan tema tersebut. "Di Jawa Timur, peran ibu sangat penting, terutama bagi generasi Z dan Alpha yang terkadang kurang arahan. Dyah Gayatri menjadi representasi sosok ibu yang kuat dan berpengaruh," terangnya pada Kamis (19/6/2025).

Pementasan ini melibatkan hampir 98% talenta muda di bawah usia 25 tahun, sebagian besar dari STKW Surabaya. "Biasanya sendratari melibatkan banyak seniman senior. Kami membalik hal tersebut, menghadirkan budaya kekinian dengan kemasan entertain yang menarik bagi generasi muda," ujar Abing. (sa)