JATIMPOS.CO/SURABAYA- Ada nuansa ceria pada Deklarasi Kabupaten/Kota Lengkap, Implementasi dan Penyerahan Sertipikat Elektronik Tahun 2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (8/10), yakni penampilan tari Bedhaya Majakirana.

Tarian ini khas dan asli Jawa Timur, binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim. Sengaja ditampilkan menyambut kehadiran Menteri/Kepala ATR/BPN RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono beserta seluruh undangan lainnya.

Menteri dan seluruh undangan tertuju pandang pada penampilan para penari yang berbusana warna biru, merupakan proses penciptaan Tari Bedhaya Majakirana yang polantainya mengacu pada visual logo Mojopahit Suryo Sumirat dan visual Kirana pusat dari binar, perupa, laksmi, jelita dan elok.Tari Bedhaya Majakirana di Grahadi, Selasa (8/10/2024) Foto : Mas Bram (Biro Adpim Prov Jatim)

---------------------------------------------

Deklarasi Kabupaten/Kota Lengkap, Implementasi dan Penyerahan Sertipikat Elektronik itu dihadiri 46 kabupaten/kota di 23 provinsi di Indonesia.

Deklarasi ini menurut Menteri/Kepala ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), penting untuk mencegah gap atau overlap pada aset masyarakat maupun pemerintah. Sehingga, dapat meminimalisir sengketa ataupun konflik di lapangan.

Pada kesempatan itu Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan mendukung percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang digagas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI.

Ia menyebut berdasarkan dashboard PTSL per tanggal 1 Oktober 2024, seluruh Kantor Pertanahan di lingkungan Kanwil BPN Jawa Timur telah menyelesaikan target SHAT PTSL 100% dari target 781.923 bidang.

Asli Jawa Timur
Tari Bedhaya Majakirana ditampilkan karena tari tradisional khas Jawa Timur itu biasa digunakan untuk penyambutan tamu. Bedhaya Majakirana juga sebagai ungkapan syukur, sekligus simbol tolak balak sebagai wujud semangat Kerajaan Majapahit yang memancarkan kebaikan.

Evy Afianasari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim menyatakan seni dan budaya daerah Jatim terus menerus dilakukan pembinaan dan pada event tertentu ditampilkan. “Terpogram Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” ujarnya.

Tari Bedhaya Majakirana diperagaklan oleh 9 (Sembilan) penari wanita atau bisa disesuaikan kebutuhan pementasan ( bisa 7 penari atau 5 penari ) yang mengacu pada symbol kerajaan Majapahit yaitu Surya Sumirat yaitu 1 (satu) penari sebagai pusat atau inti yang berfungsi sebagai pengendali dari berbagai arah yang dituju.

Pemaknaan kata Majakirana ,yang berasal dari kata Maja yaitu buah maja yang kemudian dijadikan nama Kerajaan Majapahit karena terasa pahit, namun dalam konteks tarian ini di ambil dari awalan kata yang bisa mewakili Kerajaan Majapahit.
Sedangkan Kirana yang berarti bersinar atau berkilau. Konsep ini di ambil dari berbagai arah (sebagai logo surya sumirat) telah memancarkan kelembutan budi kesahajaan pekerti bagi setiap manusia yang akan menikmati tarian ini. Pola lantai Bedhaya Majakirana juga mengacu pada visual logo Mojopahit Suryo Sumirat dan Visual Kirana. (sa)