JATIMPOS.CO//MALANG- Sebagai bentuk apresiasi Pemprov Jatim kepada pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menggelar Rembug Desa Tahun 2024.
Di Rembug Desa terdapat kegiatan uji kompetensi kerja dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang merupakan dukungan untuk program Disbudpar Jatim bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Phuri Nusantara.
Program ini merupakan program khusus dari BNSP untuk pelaku pariwisata di Jatim yang kali ini diperuntukkan bagi pemenang ADWI.
Kegiatan berlangsung hari Selasa sampai Kamis (2 - 4 Juli) 2024 di The Aliante Hotel & Convention Center Kota Malang, diikuti 80 (delapan puluh) orang yang berasal dari 9 (sembilan) desa yaitu: Desa Wisata Durensari Kabupaten Trenggalek.
Kemudian Desa Wisata Bira Tengah Kabupaten Sampang, Desa Wisata Ketapanrame Kabupaten Mojokerto, Kampung Heritage Kayutangan Kota Malang, Desa Wisata Bowele Kabupaten Malang.
Juga Desa Wisata Edelweiss Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo Kabupaten Situbondo, Desa Wisata Sendang Kabupaten Pacitan dan Desa Wisata Sempu Kabupaten Kediri.
“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada Anda semua atas prestasi terbaiknya di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia di tahun 2023 lalu. Kita patut bersyukur bahwa Jawa Timur sampai saat ini masih menjadi pemenang terbanyak di ADWI,” ujar Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari S.T. M.M.A dalam pesan yang disampaikan Kabid Destinasi Pariwisata, Dra. Susiati, MM.
Dikatakan, pada tahun 2024 ada 4 (empat) desa wisata yang lagi tegang menunggu proses penilaian lapangan salah satunya Desa Wisata Sempu Kabupaten Kediri yang turut hadir bersama kita di kegiatan ini.
“Semoga pertemuan dengan para senior ADWI dapat menginspirasi Desa Wisata Sempu untuk tips dan trik dalam menghadapi penilaian juri dan menyambut kedatangan Pak Menteri,” ujarnya.
Ketua Panitia Rebug Desa Tahun 2024, Dra. Susiati, MM yang juga Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim menjelaskan, rangkaian kegiatan Rembug Desa Tahun 2024 ini berupa penyampaian materi oleh narasumber, penyelenggaraan uji sertifikasi untuk kebutuhan tour guide dan room attendance, serta kunjungan lapangan di Lembah Tumpang Malang.
“Diharapkan, sistem pengelolaan di wisata Lembah Tumpang dapat menginspirasi bapak ibu peserta untuk menciptakan produk wisata yang menarik bagi wisatawan, namun tetap mengangkat keaslian desa dan mempertahankan daya saing yang berkelanjutan,” ujarnya.
Para narasumber kompeten menyampaikan materi dan bimbingan langsung. Diantaranya : Materi mengenai menjaga daya saing desa wisata yang disampaikan Prof. Luchman Hakim, Ph.D
Materi mengenai pelayanan prima yang disampaikan Ir. Bambang Setiawan. Materi mengenai pengenalan tugas tour guide berdasarkan SKKNI yang akan disampaikan PT. ODIFA
Kemudian materi mengenai tugas tour guide berdasarkan SKKNI yang disampaikan LSP Pariwisata Phuri Nusantara. Dan materi mengenai pengenalan tugas room attendance berdasarkan SKKNI yang disampaikan Betty Kurniawati.
Dengan rembug desa ini dimaksudkan dapat menumbuhkan motivasi pengelolaan desa wisata untuk selalu melakukan inovasi dan kreativitas yang akan berkontribusi dalam menjaga daya saing desa wisata.
“Juga memberdayakan sumber daya desa wisata yang berkompetensi dan tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi,” pungkas Susiati. (zen)