JATIMPOS.CO/JAKARTA - Kemampuan manajerial Kombes Sudarmadji sebagai Manajer Tim Nasional (Timnas) Indonesia didapatnya ketika berorganisasi di institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Salah satunya melatih mental anak asuh pelatih Shin Tae-yong jelang menghadapi Argentina pada FIFA Matchday pada Senin (19/6/2023) besok.
"Jadi begini, memang apa yang saya terapkan selama ini adalah ilmu yang saya dapat ketika saya berorganisai atau berada di institusi Kepolisian," kata Sumardji disela-sela latihan timnas di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6/2023).
Menurutnya apa yang didapat perwira melati tiga itu saat mengikuti pendidikan kepolisian secara berjenjang dan bertahap diterapkan ke dalam manajemen sepakbola.
"Baik saya dapatkan ketika saya sekolah di kepolisian sampai dengan manajemen ketika saya memimpin satu kesatuan, itu sama. pendekatan person, hati ke hati itu penting karena apa ? ketika ada pemain yang turun, maka kita turun mentalnya, maka kita berkewajiban untuk menaikkan mental pemain," kata mantan Kapolresta Sidoarjo ini.
"Itu penting sekali, lain halnya ketika pemain ada yang sesuatu yang mungkin membuat dia tidak nyaman dan lain sebagainya itu juga bagian dari saya, bagaimana supaya pemain itu bisa nyaman," sambungnya.
Menurutnya dalam mengatur timnas tidak jauh dengan memimpin anak buahnya di kepolisian. Apalagi selain melatih mental, juga kedisiplinan diperlukan bagi pasukan Tim Garuda ini. Dicontohkannya ketika dalam training camp (TC), pemain ada yang keluar dari waktu jam istirahat, maka akan diberikan teguran. Dan selain itu, bila ada yang keluar dari hotel tanpa ijin, akan dicoret sebagai pemain timnas.
"Kalau di sepak bola saya menerapkan manajemen sesuai dengan apa yang saya dapat, apa yang saya punya, saya berikan kepada anak-anak semuanya dalam ikatan tim, goal-nya terakhir adalah saya harus memberikan bonus. Itu berlaku rewards dan punishment," tandasnya.
Terkait dengan laga timnas melawan juara dunia Argentina, dirinya terus memberikan motivasi kepada anak asuhnya tersebut. Ia berujar bola itu bundar, masalah menang atau kalah adalah urusan belakangan. Yang terpenting, kata Sumardji adalah mendapatkan poin.
"Saya juga sampaikan kepada anak-anak bagaimana memotivasi, bagaiamana memberikan suntikan moral yang kuat, suntikan semangat yang lebih tinggi, jadi kita itu sudah tahu strateginya seperti apa lawan, nah itulah kontranya yang harus kita berikan, sehingga ketika nanti di lapangan, berhadapan, kita sudah tahu hanya kuncinya satu, mental kita adalah mental pejuang, mental kita adalah mental tangguh dan mental kita adalah mental juara," pungkasnya. (yon/hms)