JATIMPOS.CO//ACEH- Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Aceh sukses menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-II yang berlangsung 11 hingga 13 November 2022 di Pendopo Gubernur Aceh Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Ketua JMSI Aceh, Hendro Saky mengucapkan terimakasih kepada semua pihak ; Ketum JMSI Teguh Santosa beserta seluruh jajaran dan pemerintah Aceh yang telah mendukung suksesnya kegiatan tersebut.
Rakernas dirangkai dengan berbagai kegiatan, diantaranya penganugerahan jurnalistik JMSI Award 2022 dan deklarasi kebangsaan di kilometer O di Kota Sabang.
Apresiasi suksesnya Rakernas di Aceh disampaikan Sekretaris Jenderal JMSI Eko Pamuji “Rakernas JMSI II telah sukses dilaksanakan dan selanjutnya Rakernas JMSI III 2023 akan dilaksanakan di Kalimantan Timur,” ujarnya. Pun Sekda Aceh Bustami, “Selamat atas suksesnya Rakernas JMSI 2022,” ujar Bustami.
Deklarasi kebangsaan JMSI sebagai penutup kegiatan Rakernas dikeluarkan dalam rangka menyikapi perkembangan dan dinamika nasional khususnya dalam fase pemulihan ekonomi pascaa pandemi, menjelang perggantian kepemimpinan nasional serta kemandirian bangsa Indonesia di tengah krisis dunia.
Pembacaan deklarasi dilakukan oleh Ketua JMSI Kalimantan Timur, Ketua JMSI Kalimantan Timur Mohammad Sukri dan dihadiri oleh para peserta Rakernas dari seluruh provinsi.
Sementara dari Pengurus Pusat JMSI ikut hadir, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Novermal Yuska dan Ketua Bidang Organisasi Dino Umahuk. Ikut hadir sejumlah pengurus JMSI NAD dan pengurus JMSI Kabupaten Aceh Besar.
Berikut poin-poin Rekomendasi Kebangsaan JMSI:
1. JMSI akan menjadi penggerak utama untuk mengajak seluruh komponen bangsa mendukung dan memberi kesempatan seluas-luasnya ke berbagai potensi daerah menuju era digital;
2. JMSI akan turut serta dan berkontribusi menjelang perggantian kepemimpinan nasional termasuk Pemilu dan Pilkada 2024, sebagai lokomotif dalam meminimalisir politik identitas, pembelahan pada masyarakat, hingga penyebarluasan berita palsu yang berdampak pada kondusifitas pemilu. JMSI turut serta aktif menjadi katalisator pada proses pendidikan politik warga Negara Republik Indonesia, guna mewujudkan pemilu yang berkualitas;
3. JMSI mendorong pengisian kekosongan sistem keuangan yang ditinggalkan oleh model konvensional di Aceh. Pengembangan Aceh sebagai pusat keuangan syariah dunia akan menjadikan Aceh dan Indonesia sebagai penggerak perekonomian kawasan;
4. JMSI mendorong revisi UU Pemerintahan Aceh dengan menitik beratkan pada perubahan alokasi anggaran Otonomi Khusus Aceh tidak terbatas waktu.
5. JMSI merekomendasikan ketersediaan, keterpenuhan, dan kedaulatan sarana dan prasarana penyimpanan digital Indonesia yang mandiri sehingga dapat digunakan oleh berbagai platform dan mendukung keamanan data dan negara;
6. JMSI mendorong Pemerintah untuk meningkatan dan memperkuat kapasitas dan kapabilitas otoritas Kawasan Sabang untuk maju dan berkembang sebagaimana otoritas pengelola kawasan lainnya.
7. JMSI mendorong peningkatan anggaran Kawasan Sabang menuju Kawasan Strategis Nasional dalam aspek perdagangan dan industry
8. JMSI mendorong Pemerintah secara serius memberikan perhatian terhadap perekat nusantara termasuk terhadap pembangunan berbasis pulau terluar dan terdepan serta kawasan strategis perekonomian lainnya
Siap Rakernas III
Sementara itu, Ketua JMSI Kalimantan Timur Mohammad Sukri mengaku siap menerima mandate selaku tuan rumah Rakernas III.
"Alhamdulillah, Kalimantan Timur sangat siap. Seperti yang saya jelaskan di depan forum tadi dan teman-teman melihat Kalimantan Timur siap," katanya.
Sukri -- sapaan akrab Mohammad Sukri menyebutkan Kalimantan Timur telah ditetapkan sebagai lokasi ibu kota Negara Kasatuan Republik Indonesia dan pemerintah kini tengah berupaya membangun infrastruktur pendukung, sehingga perlu dukungan pers untuk mensosialisasikan hal ini kepada khalayak umum. Ini menjadi landasan mengapa Kaltim siap untuk menjadi tuan rumah Rakernas 2023.
Selain itu, pelaksanaan Rakernas III di Kalimantan Timur, juga bisa memberikan angin segar kepada pariwisata dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. (rla)