JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Rencana Pendapa Ronggosukowati sebagai Rumah Edukasi kembali dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) di East Java Super Corridor (EJSC) Madura, Jumat (23/9/2022) siang.
FGD bertajuk "Mewujudkan Mandhapa Agung Ronggosukowati sebagai Rumah Edukasi" tersebut digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan.
Pantauan di lokasi, FGD yang dipimpin langsung oleh Ketua PWI Pamekasan Tabri S Munir, tampak dihadiri oleh Dewan Kesenian, Cabang Dinas Pendidikan, Bagian Umum Sekretariat Daerah, MKKS SMA, Disporapar, Disperindag dan Disdikbud Pamekasan.
Wakil Ketua Bidang Kerja sama PWI Pamekasan Ahmad Soleh menerangkan bahwa, wacana Pendapa Ronggosukowati akan dijadikan sebagai Rumah Edukasi sudah lama didengungkan Pemkab Pamekasan sejak 2019.
"Ini penting segera direalisasikan, untuk menfasilitasi generasi muda di Pamekasan memahami tentang kesajarahan Pamekasan utamanya para pemimpin dan situs sejarah yang ada di pendapa," ujarnya.
FGD yang digelar PWI ini disambut positif oleh semua peserta yang hadir. Terutama oleh Dewan Kesenian Pamekasan (DKP). Ketua DKP Pamekasan Widya Pratopo menerangkan, bahwa rencana tersebut sudah lama digagas oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sebagai upaya desakralisasi pendapa bupati. Namun, karena terganjal pandemi Covid-19, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini.
"Pak Bupati berharap, pendapa ini jadi tempat edukasi, dan tidak hanya soal pendapa-nya, tapi juga beberapa kegiatan kebudayaan yang memuat kearifan lokal akan ditampilkan di pendapa sebagai salah satu menu edukasinya," terangnya.
Menurutnya, hal utama yang harus dipelajari nanti di pendapa adalah masa kepemimpinan Pamekasan dari zaman ke zaman hingga sekarang, yang tidak dilakukan sekarang.
"Nah, FGD ini menguatkan kembali motivasi kita, untuk mendorong terwujudnya apa yang sudah lama diinginkan, dan ini harus disiapkan, ada pemandu yang bisa memberikan pemahaman kepada siswa atau tamu yang berkunjung nanti ke pendapa," pungkasnya. (did)