JATIMPOS.CO/JEMBER - Proyek pekerjaan peningkatan ruas jalan Jelbuk-Sumberwaru-Sukokerto dengan skema proyek Multiyears atau tahun jamak tahun 2021-2022 dikerjakan PT Mix Pro Indonesia dipastikan molor.
Pasalnya, batas waktu penyelesaian pelaksanaan pekerjaan berakhir tanggal 17-06-2022 namun progres pekerjaan diperkirakan baru sekitar 67 persen, artinya ada keterlambatan 33 persen yang semestinya harus rampung 100 persen dalam tiga hari ke depan.
Informasi yang berhasil dihimpun jatimpos.co, bahwa ada 3 jenis kegiatan pekerjaan, yakni peningkatan ruas jalan, pelebaran bahu jalan dan saluran drainase dengan total nilai proyek Rp 15.129.892.000 (lima belas miliar seratus dua puluh sembilan ribu delapan ratus sembilan puluh dua).
Saat dikonfirmasi, Ijal, pelaksana PT Mix Pro Indonesia mengatakan bahwa sampai hari ini Rabu 15-06-2022 semua kegiatan pekerjaan progres masih mencapai 67 persen.
Bahwa pihaknya selaku pelaksana tidak mungkin bisa menyelesaikan 100 persen dalam tiga hari ke depan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Dia menjelaskan, bahwa faktor alam dan keterlambatan material aspal yang mengakibatkan terhambatnya pekerjaan.
"Tidak mungkin bisa selesai pak, karena mulainya terlambat pak, mungkin ada perpanjangan waktu dari dinas pak" kata Ical di lokasi pekerjaan kepada jatimpos.co, Kamis (16/06/2022).
Ditempat yang sama konsultan pengawas PT MCE, Diki Adi Susanto menjelaskan, pihaknya selaku konsultan pengawas berulang kali memberikan surat peringatan (SP) dan surat teguran kepada pihak pelaksana PT Mix Pro Indonesia.
Hal tersebut dilakukan mengingat progres pekerjaan yang mengalami keterlambatan dari jadwal.
"Kemarin empat hari tidak ada pekerjaan langsung kita kirimkan surat teguran pak, setiap tidak ada pekerjaan selalu kita kirim surat teguran pak" ucap Diki berkali-kali.
Menurutnya faktor pengiriman material aspal penyebab terlambatnya pekerjaan.
"Faktor material pak, semisal material aspal datang terus dan normal bisa selesai pak," ucapnya.
Diki berharap kepada pihak pelaksana PT Mix Pro Indonesia agar pengiriman material aspal dikirim secara teratur.
"Meskipun hanya 300 ton tidak masalah pak yang penting ada pekerjaan" tegasnya Diki Adi Susanto konsultan pengawas PT MCE kepada awak media. (man)