JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Sebanyak 42.585 kartu tani, di Kabupaten Pamekasan telah diaktivasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Madura.
Sementara, data terbaru yang tercatat di DKPP Kabupaten Pamekasan sekitar 138 ribu kartu tani yang tercantum dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), dari jumlah tersebut kartu yang sudah dicetak sekitar 136 ribu, namun yang terdaftar dan belum teraktivasi sekitar 107 ribu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Ajib Abdullah mengatakan, pemerintah pusat telah menginstruksikan pemerintah daerah melalui DKPP Pamekasan, agar segera mengoperasikan kartu tani.
"Pemerintah pusat telah menekan kami untuk merealisasikan kartu tani, sehingga kami terus menerus melakukan upaya-upaya konkret dan mengevaluasi terkait kartu tani ini," kata Kepala DKPP Pamekasan, Ajib Abdullah.
Menurutnya, data kartu tani yang tergabung dalam RDKK sampai saat ini, sekitar 138 ribu. Namun, dari ratusan jumlah kartu tani yang telah tercetak tersebut ada sebagian yang belum tercetak dan teraktivasi.
"Kartu tani yang tercantum di RDKK sebanyak 138 ribu lebih, dari jumlah tersebut yang tercetak kurang lebih 136 ribu, kemudian yang terdaftar tapi belum teraktivasi kurang lebih 107 ribu dan yang sudah diaktivasi 42.585," papar Ajib, sapaan akrabnya.
Lebih jauh, mantan Kadishub Pamekasan ini berharap, semoga sisa kartu tani yang belum selesai dicetak dan diaktivkan segara teratasi pada pertengahan tahun 2021 ini, sehingga para petani yang telah terdaftar di RDKK dengan mudah mendapat pupuk bersubsidi.
"Kami targetkan bulan April atau bulan Mei sudah selesai, tapi ini program tim, sehingga kami harus koordinasi dengan beberapa pihak yaitu bank dalam hal ini BNI," tutupnya. (did)