JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Kapolres Pamekasan, AKBP Djoko Lestari didampipngi Dandim 0826/Pamekasan, Letkol M. Effendi serta Sekdakab Pamekasan, Totok Hartono, meresmikan Desa Bila'an, Kecamatan Proppo sebagai Kampung Tangguh.
"Pendirian Kampung Tangguh merupakan inisiatif masyarakat setempat," tegas AKBP Djoko Lestari disela-sela peresian Desa Bila'an jadi Kampung Tangguh, Kamis (29/5/2020).
Dikatakan Kampung Tangguh lantaran Desa Bila'an akan menerapkan Protokol Kesehatan bagi seluruh warganya serta warga luar desa yang hendak masuk Desa Bila'an. Artinya, seluruh warga Desa Bila'an siap menjalankan Protokol Kesehatan, seperti membiasakan mengenakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan tak berkerumun.
"Sedangkan untuk warga luar desa, akan diberlakukan protokol kesehatan yang sama. Bahkan, jika yang datang adalah warga dari luar kota yang termasuk wilayah zona merah, maka aparat desa akan meng-karantina selama 14 hari di tempat isolasi yang telah disediakan di Desa Bila'an," tandas AKBP Djoko.
Menurut AKBP Djoko, sebagai Kampung Tangguh maka warga dan perangkat Desa Bila'an telah membangun beberapa fasilitas pencegah penyebaran Covid-19. Seperti Posko Desa sebagai pusat pengendali kegiatan Kampung Tangguh dan pengolahan data, baik warga setempat maupun warga pendatang yang akan masuk ke Desa.
"Termasuk fasilitas check point berupa Pos Jaga di pintu masuk desa. Pos Jaga akan dikawal anggota Linmas Desa, anggota Babinsa serta polisi Bhabinkamtimas serta tokoh masyarakat desa," terang AKBP Djoko.
Di Pos Jaga itu akan dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan Thermo Gun. Cek suhu tubuh berlaku untuk warga yang hendak keluar desa maupun warga yang hendak masuk ke desa. Personel Pos Jaga juga bertugas menyemprotkan cairan disinfektan pada kendaraan maupun barang bawaan warga yang akan masuk ke Desa Bila'an.
Fasilitas lain Kampung Tangguh berupa lumbung pangan mandiri, ruang karantina, dan bilik disinfektan.
"Pembentukan Kampung Tangguh diharapkan mampu mempercepat cegah tangkal penyebaran Covid-19 dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat setempat," tutup AKBP Djoko Lestari. (bw/ap)