JATIMPOS.CO/JEMBER - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mengimbau warga terkait kemungkinan terjadinya bencana di sejumlah kecamatan zona merah. Hal ini menindaklanjuti imbauan cuaca buruk oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belakangan ini.

Kepala BPBD Kabupaten Jember, Indra Tri Purnomo, menjelaskan cuaca ekstrem diprediksi hingga 17 September 2025.  Delapan wilayah telah melaporkan insiden banjir dan longsor berdasar peringatan dari BMKG Surabaya. 

Hampir seluruh wilayah dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember memiliki titik yang rentan terhadap bencana meski dengan berbagai jenis ancaman. 

"Ketika berbicara tentang area berisiko bencana, bergantung pada jenis bencananya. Namun, bisa dipastikan bahwa hampir semuanya memiliki titik rawan di 31 kecamatan," kata Indra, Kamis (11/09/2025) di kantornya. 

Sumber BPBD setempat menyebut ada Kecamatan Silo, Sumberjambe, Sumberbaru, Ledokombo, dan Tempurejo. Sementara, wilayah terdampak tanah longsor di Kecamatan Silo, Jelbuk, Panti, dan Sumberbaru. 

Indra mengatakan upaya mitigasi telah dilakukan. Timnya terus mengedukasi masyarakat dengan berbagai platform media sosial maupun menyebar tenaga lapangan di seluruh kecamatan.

Bersama perangkat desa, pihak BPBD menyampaikan informasi secara berkala. Menurutnya simulasi menghadapi bencana yang dilakukan di sekolah maupun komunitas masyarakat menjadi langkah edukasi dan kesiapsiagaan. 

Soal kebutuhan logistik, Indra menegaskan aman dan mencukupi. Justru logistik berlebih berkat dukungan berbagai pihak.

"Kebutuhan logistik saat ini aman dan terpenuhi, bahkan lebih dari cukup karena kami tidak mengalami kekurangan dari BPBD Provinsi dan BNPB Nasional," tegasnya. 

BPBD mengingatkan kewaspadaan sekaligus mengharap masyarakat mengikuti info berkala melalui saluran resmi. (ari)