JATIMPOS.CO/PAMEKASAN – Di balik peresmian Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 di Jalan Raya Jokotole, Jumat (15/8/2025), ada peran vital Dinas Sosial (Dinsos) dan Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH) Pamekasan yang bekerja senyap namun menentukan.
Acara peresmian yang dibuka langsung oleh Bupati Pamekasan, KH. Kholilurrahman, ditandai pemotongan tumpeng dan dihadiri jajaran pejabat daerah, termasuk Ketua DPRD Ali Masykur, Sekretaris Daerah Masrukin, Kepala Dinsos Pamekasan Herman Hidayat Santoso, serta para SDM PKH yang menjadi garda terdepan sejak tahap awal program ini.
Kepala Dinsos Pamekasan Herman Hidayat Santoso melalui Koordinator SDM PKH Kabupaten Pamekasan, Luqman Hakim, mengungkapkan, mandat yang diberikan Kementerian Sosial kepada Dinsos dan SDM PKH adalah memastikan kuota siswa terpenuhi. Rekrutmen dilakukan intensif sejak Mei hingga Juni 2025.
“Tantangannya besar. Di Pamekasan, minat masyarakat pada pesantren sangat kuat, ditambah banyak sekolah dan pesantren yang menawarkan pendidikan gratis. Tapi tim kami bergerak door to door, melakukan sosialisasi, hingga akhirnya kuota 50 siswa terpenuhi sebelum awal Juli,” jelasnya.
Dari total siswa yang berhasil direkrut, 26 di antaranya laki-laki dan 24 perempuan, yang kemudian dibagi menjadi dua rombongan belajar.
Peran Dinsos dan SDM PKH berlanjut dengan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan Puskesmas Pademawu dan Dinas Kesehatan, yang digelar di Pendopo Ronggosukowati. Langkah ini memastikan seluruh siswa siap secara fisik untuk mengikuti pembelajaran.
Luqman menegaskan, sesuai arahan Menteri Sosial, pendampingan tidak berhenti di tahap peresmian. SDM PKH akan terus mengawal jalannya SRMP 29 sampai proses belajar mengajar berjalan normal.
“Kami khawatir ada siswa yang mengundurkan diri karena faktor adaptasi atau lingkungan. Tugas kami adalah memberikan penguatan agar mereka bertahan dan menyelesaikan pendidikan hingga lulus,” ujarnya.
Keberadaan SRMP 29 menjadi bagian dari program prioritas nasional yang menggabungkan konsep boarding school dan makanan bergizi gratis, untuk mencetak generasi cerdas, sehat, dan berkarakter. Namun, tanpa kerja keras Dinsos dan SDM PKH dalam rekrutmen serta pendampingan, program ini tak akan bisa berjalan.
“Sekolah rakyat tidak akan berjalan tanpa siswa. Itulah mengapa kerja di lapangan menjadi penentu,” pungkas Luqman.
Terpisah, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan, Aisyah Minarni Mukti, menyampaikan apresiasinya kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di tingkat kecamatan.
“Terus terang, siswa SR ini bukan berasal dari guru maupun tenaga kependidikan, melainkan langsung dari koordinator PKH di masing-masing kecamatan. Karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan takzim kepada teman-teman PKH. Berkat kerja keras mereka, SRMP di Pamekasan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (did).