JATIMPOS.CO/TULUNGAGUNG - Rehabilitasi atau perbaikan jembatan Karangrejo, kini dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tulungagung.
Jembatan tersebut menghubungkan dua desa, yaitu Desa Boro Kecamatan Kedungwaru dengan desa atau Kecamatan Karangrejo. Direncanakan ada penambahan dan penguatan daya tekan, semula 8 tonase menjadi 20 tonase.
Selama perbaikan, jembatan ditutup total sampai akhir kontrak bulan Desember 2021, baik roda dua maupun roda empat.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak mengatakan, proyek pengerjaan jembatan akan dikerjakan selama 3 bulan kedepan. Struktur kerangkanya masih sama dengan yang lama. Tapi ada beberapa penguatan pada beberapa bagian, utamanya bagian bawah jembatan.
Robinson menjelaskan, perbaikan jembatan tersebut dikarenakan Jembatan Karangrejo – Boro dibangun pada tahun 1995 silam. Sejak saat itu sampai dengan sekarang, jembatan tersebut belum dilakukan peremajaan.
“Seharusnya peremajaan terhadap jembatan dilakukam setidaknya selama 10 sampai dengan 20 tahun sekali,” paparnya.
Pihaknya menambahkan saat ini kondisi jembatan sudah mengalami kerusakan setidaknya sebanyak 50 persen. Namun demikian, dengan dilakukannya perbaikan nantinya akan menambah tonase pada jembatan tersebut.
“Jembatan itu sudah berusia 26 tahun,” kata Robinson.
Sementara itu, pelaksana lapangan proyek untuk perbaikan Jembatan Karangrejo, Jawara Niki Arsyadani mengatakan, untuk peremajaan Jembatan Karangrejo tersebut dimulai pada mainanence baut mur di struktur rangka baja dengan total 7.438 baut.
“Kemudian dilanjutkan dengan pembongkaran plat beton yang ada di Jembatan Karangrejo,” katanya.
Menurut Arsya, untuk pemecahan beton cukup menggunakan Jack Hammer, dengan maksud agar struktur baja itu tidak terlalu goyah. Pasalnya, jika menggunakan Excavator Hydraulic Braker, terlalu berbahaya untuk struktur beton dan jembatannya, yang nantinya bisa menjadi melengkung dan lentur.
“Penguatan utama ada dibawah jembatan dengan dipasangnya tulang-tulangan pada bagian bawah, lalu diberi plat dan setelahnya dicor,” jelas Jawara Niki Arsyadani.
Sementara itu, Salah seorang warga sekitar mendukung pembangunan jembatan demi keselamatan penggunanya. (san)