JATIMPOS.CO/TUBAN – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi. Hal itu menjadi kunci dalam rangka Mbangun Deso Noto Kutho menuju Tuban sejahtera.
Keberhasilan pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik dan optimal tanpa dukungan dan sinergi semua pihak. Aparatur Sipil Negara juga harus menciptakan inovasi untuk menjadi Sumber Daya Aparatur yang siap, sigap dan adaptif, terutama di masa Covid-19.
Demikian ini disampaikannya saat memimpin upacara Hari Jadi Tuban (HJT) ke 728 di Halaman Kantor Pemkab Tuban, Jum’at (12/11).
“Melakukan inovasi, menerobos sistem-sistem konvensional, termasuk penggunaan digital teknologi,” tambahnya.
Mas Bupati sapaan akrabnya mengatakan pemerataan pembangunan dari desa hingga kota adalah cara mencapai kesejahteraan masyarakat. Lalu dia mengintruksikan agar seluruh aparatur Pemkab Tuban selalu memegang prinsip professional, transparan, akuntabel serta menjaga kekompakan dalam bekerja dan menghilangkan ego masing-masing.
”Tidak ada lagi ego sektoral, semua bekerja untuk masyarakat Tuban lebih sejahtera,” ujarnya.
Orang nomor satu di Tuban ini mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan. Kendati pun melandai menurutnya harus tetap memberi contoh dan edukasi kepada segenap masyarakat Kabupaten Tuban.
Lebih dari itu Bupati termuda dalam pidatonya menyebutkan ada sembilan program prioritas yang dituangkan dalam RPJMD 2021-2026. Pertama, membangun infrastruktur. Kedua, membangun SDM berkualitas. Ketiga, membangun peran serta masyarakat dan pemerintah desa dari hulu ke hilir. Salah satunya menumbuhkembangkan satu desa satu unggulan.
Selanjutnya keempat, membangun ekonomi kerakyatan. Kelima, membangun dan meningkatkan pendidikan partisipatif dengan tetap memperhatikan kuantitas dan kualitas.
Keenam, memulihkan lingkungan yang partisipatif. Perencanaan pembangunan berwawasan dan selaras dengan alam. Ketujuh, membangun kesehatan dengan segala kerangka kebutuhannya.
Selanjutnya, delapan, membangun wirausaha, sarana olahraga, kesenian, kebudayaan, serta kerajinan. Terakhir, kesembilan, membangun birokrasi bersih melayani, pelayanan berbasis IT, sistem pengendalian internal, sistem pengawasan efektif dan transparan, serta integrasi perencanaan pembangunan desa dan kota.
Bupati Lindra menekankan bahwa peringatan hari jadi Kabupaten Tuban ke- 728 menjadi titik tolak lahirnya budaya perubahan Kabupaten Tuban untuk menjadi lebih baik. Oleh karenanya patut menghargai dan menghormati para pendahulu para pemimpin Tuban. Tak terkecuali, lanjut Lindra, para sesepuh, alim ulama’, seluruh tokoh, aparatur pemerintah Tuban, anggota Forkopimda dan terpenting masyarakat Tuban yang telah mewarnai perubahan dan kemajuan Kabupaten Tuban.
“Sumbangsih tersebut menjadi tanda mata bagi generasi saat ini dan generasi mendatang. Mari kita satukan langkah untuk 'Mbangun Deso Noto Kutho' untuk Tuban lebih sejahtera,” ungkapnya.
Hadir dalam upacara, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Pimpinan OPD, Camat, Pimpinan Instansi vertikal, BUMN, Perbankan, serta Perusahaan.
Upacara berlangsung secara khidmat, diikuti oleh seluruh tamu undangan dan peserta upacara yang terdiri dari satu pleton anggota TNI/ POLRI, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Petugas Kesehatan, Pramuka, Mahasiswa, serta Pegawai Pemkab Tuban. (min)