JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Kota Madiun akhirnya memenuhi indikator level 1. Salah satunya, capaian vaksinasi lansia di atas 60 persen. Sedangkan capaian vaksinasi secara total mencapai 95,88 persen lebih.

Hal tersebut seperti diungkapkan Wali Kota Madiun, Maidi usai rapat koordinasi evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali, Minggu (24/10) malam kemarin.

" Untuk capaian vaksinasi secara total, kita sudah 95,88 persen lebih. Kalau lansia saja, sudah 60,16 persen. Kemarin untuk menuju level 1 memang kurang indikator vaksin lansia. Alhamdulillah sudah tercapai," kata Wali Kota Madiun, Maidi.

Menurutnya, Pemerintah pusat memang sudah menentukan kriteria tertentu dalam menentukan level PPKM di daerah. Setidaknya ada dua kelompok indikator. Pertama terkait penambahan kasus dan kedua terkait upaya pengendaliannya.

Penambahan kasus ini terdiri dari tiga kriteria. Yakni, angka kesakitan, jumlah perawatan, dan angka kematian. Angka konfirmasi di level satu tidak boleh lebih dari 20 orang perminggu per 100 penduduk. Angka kematiannya juga hanya 1 orang perminggu per 100 penduduk.

" Indikator-indikator itu sudah terpenuhi di Kota Madiun. Termasuk angka kematian yang tidak boleh lebih dari 1 perminggu per 100 penduduk itu," jelasnya.

Hal itu tentu tak terlepas dari upaya pengendalian Covid-19 yang juga menjadi indikator penilaian. Mulai testing, tracing, dan Bed Occupancy Rate (BOR). Tracing kasus di Kota Madiun sudah di angka 19,5. Artinya, dalam tiap kasus konfirmasi sudah dilakukan tracing sebanyak 19 orang lebih. Padahal, targetnya hanya 14 orang tiap satu kasus. Begitu juga terkait testing.

Seperti diketahui, Pemkot Madiun getol melakukan testing di masyarakat. Mulai saat giat cangkrukan, ronda, maupun salat berjamaah. Pemkot setidaknya menargetkan 60 ribu masyarakat menjalani rapid test antigen.

" Dari jumlah itu, hanya ditemukan 0,4 persen warga kita dengan hasil positif. Artinya, warga kita secara umum sehat-sehat semua, " ungkapnya.

Meski sudah ada penurunan hingga level 1, Wali Kota Madiun, Maidi mengimbau masyarakat untuk tidak teledor. Khususnya terkait protokol kesehatan. Wali kota mengingatkan Covid-19 masih ada dan berbahaya. Karenanya, protokol kesehatan jangan sampai kendur. Putus penularan dengan disiplin protokol kesehatan.

" Kasus aktif kita tinggal enam, tetapi jangan sampai terlena. Tetap disiplin protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan terutama penerapan 6 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, membatasi mobilisasi dan interaksi, Menjaga pola makan dan istirahat cukup, " pungkasnya. (jum).