JATIMPOS.CO/PONOROGO - Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2021 yang digelar oleh Pemkab Ponorogo meninggalkan torehan catatan luar biasa di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Yaitu dengan gelaran acara yang bertajuk “ Ngontel Bareng Santri Bersarung dan Berpeci secara Prokes dalam Percepatan Vaksin dan Launching Satgas Prokes Kabupaten Ponorogo” yang total diikuti 6.221 santri yang tersebar di lima lokasi, Minggu (24/10/2021).
Lokasi pertama mengambil start Masjid Tegalsari dengan finish paseban diikuti oleh Forkompimda dan Paguyuban ‘Pit Unto’, untuk lokasi kedua mengambil start dan finish di Lapangan Babadan, lokasi ketiga mengambil start dan finish Lapangan Ta’ap Sumoroto, lokasi keempat mengambil start dan finish Lapangan Ngampel Balong dan lokasi kelima mengambil start dan finish Bumdes Desa Jetis.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan, para santri agar berjihad melawan pandemi Covid-19. Disamping berjihad melawan Covid-19 para santri diharapkan dapat berjihad melawan kemiskinan dan kebodohan. Acara ‘Ngonthel bareng’ ini juga sebagai sarana promosi protokol kesehatan yang dilanjutkan dengan pengukuhan satgas prokes kesehatan.
"Saya ingin mengingatkan resolusi jihad yang didengungkan pertama kali oleh Hasyim Asyhari. Hari ini jihad bukan berperang lagi, tapi jihad melawan pandemi covid, kebodohan dan kemiskinan. Hari ini saya mengukuhkan satgas protokol kesehatan, mungkin yang pertama di Indonesia. Harapannya Ponorogo semakin Hebat, " terang Bupati Sugiri.
Sementara itu, Perwakilan dari MURI Sri Widayati menjelaskan, bahwa Kabupaten Ponorogo meraih MURI bukan untuk yang pertama kalinya. Sri Widayati mengatakan acara pada hari ini merupakan raihan Kabupaten Ponorogo yang kesepuluh. Selain ia mengatakan bahwa acara hari ini terbilang istimewa. Sebab selain rekor MURI, gelaran ini merupakan yang pertama di dunia.
"Ini merupakan catatan kesepuluh MURI atas Ponorogo, dan yang kali ini masuk rekor dunia, " kata Sri Widayati.
Hadir dalam acara tersebut Forkopimda Ponorogo yang juga hadiri oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. (nur).