JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Tahun 2022 di GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun, Kamis (25/2/2021).

Kegiatan tersebut dibuka Wali Kota Madiun, H. Maidi secara virtual dan diikuti peserta dari OPD terkait lingkup Pemkot Madiun.

Wali Kota Madiun, H. Maidi mengatakan, forum yang digelar ini merupakan proses penyusunan berbagai program dan kegiatan sebagai titik awal penyelenggaraan pemerintahan, serta pembangunan dan pemasyarakatan yang akan disinkronisasikan lebih lanjut pada penyusunan RKPD Kota Madiun tahun 2022 dan rancangan perubahan dokumen RPJMD Kota Madiun tahun 2019 - 2024.

" Pembangunan di tahun 2022 tidak boleh lepas dari Panca Karya. Selain itu, rencana pembangunan juga harus memperhatikan evaluasi tahun - tahun sebelumnya, " jelasnya.

Pemkot Madiun menggelar FPD Renja Perangkat Daerah Tahun 2022 di GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun. (Foto Diskominfo).
---------------------------------------
Menurutnya, perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah dan tata cara evaluasi rancangan Perda tentang RPJMD dan RKPD, Renja perangkat daerah memang harus dibahas dengan para pemangku kepentingan untuk memperoleh saran dan pertimbangan.

Ia pun mengharapkan perhatian dan kesungguhan semuanya untuk menyadari akan pentingnya tahapan perencanaan pembangunan dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kota Madiun secara keseluruhan.

“ Pada saat penyusunan dokumen perencanaan pembangunan tahun ini, sejalan dengan tahun kedua masa kepemimpinan kami. Hingga tahun 2020, telah tercapai 93 persen atau 31 program dari 33 program unggulan yang kami janjikan untuk kesejahteraan masyarakat. Namun ada dua program unggulan yang belum tercapai hingga tahun 2020. Kami pastikan pada tahun 2021 ini, bisa tercapai 100 persen,” tuturnya.

Lebih lanjut dia katakan, untuk menumbuhkan sektor ekonomi dan pariwisata, telah terwujud. Diantaranya pembangunan Pahlawan Street Center, pembangunan taman Sumber Wangi dan wisata edukasi di lahan PDAM, taman ruang terbuka hijau serta lanjutan pembangunan pendestrian jalan hingga wilayah stasiun kereta api.

“ Pada tahun 2021 ini, Pemkot sudah menganggarkan lanjutan pembangunan untuk menyempurnakan kawasan Sumber Wangi serta menyiapkan lahan untuk kantong parkir, lanjutan pembangunan wilayah Proliman serta rintisan area Peceland,” ucapnya.

Wali Kota Madiun menambahkan untuk penanganan Covid-19 dan peningkatan ekonomi masih akan menjadi perhatian pembangunan. Karena hingga saat ini kondisi ekonomi cukup terdampak sejak pandemi Covid-19.

Oleh sebab itulah, program pemulihan ekonomi sudah mulai digeliatkan sejak 2020 lalu dan 2021 ini. Pemkot Madiun telah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan Lapak UMKM di tiap kelurahan pada tahun 2020 lalu. Program ini akan dilanjutkan pada tahun 2021 ini.

‘’ Penanganan Covid-19 terus jalan. Tetapi untuk ngegas ekonomi ini juga jalan. Apa yang masih kurang di 2020 kita sempurnakan di 2021. Nanti, kita gas lagi di 2022,’’ ungkapnya.

Pemulihan ekonomi dari tingkat bawah tersebut, menurutnya sesuai dengan arahan presiden terkait intervensi berbasis lokal. Maidi berharap dengan adanya Lapak UMKM, setiap kelurahan bisa menjadi kelurahan mandiri. Sehingga setiap kebutuhan warga yang bersifat konsumtif dapat dipenuhi di kelurahan masing-masing.

‘’ Kebutuhan warga bisa terpenuhi di tingkat kelurahan. Kalau memang mendesak baru dicukupi dari luar kelurahan atau luar daerah. Perlahan kita wujudkan itu,’’ jelasnya.

Terkait pembangunan fisik, menurut Wali Kota Madiun untuk pembangunan proyek PeceLand dan ring road timur dipastikan masuk dalam perencanaan. Bahkan, pembangunan akan dimulai tahun ini.

" Untuk pembangunan, sebenarnya sudah dianggarkan pada tahun 2020 lalu. Namun, karena adanya wabah pendemi, anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19, " pungkasnya. (Adv/jum).