JATIMPOS.CO/JOMBANG - Tenaga kesehatan menjadi garda paling terdepan yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Hal ini dikarenakan Nakes adalah orang yang paling rentan terpapar Covid-19.
Sebanyak 35 orang tenaga kesehatan (Nakes) BLUD Puskesmas Japanan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, pada Rabu (27/01/2021) dilakukan vaksinasi covid-19.
Vaksinasi dilakukan serentak di 34 Puskesmas se-Kabupaten Jombang, bersamaan dengan peresmian rehab 6 gedung Puskesmas oleh Bupati Jombang, Hj Munjidah Wahab yang dilakukan simbolis di Puskesmas Tambakrejo.
Usai sambutan Bupati Jombang, yang dilakukan secara virtual dilanjutkan dengan vaksinasi serentak di masing-masing puskesmas.
Kepala BLUD Puskesmas Japanan, drg. Ariany Ratnaningtyas mengungkapkan, terkait dengan petugas vaksin atau disebut vaksinator sudah dipersiapkan sejak Desember 2020 lalu. Vaksinator itu terdiri dari dokter, bidan dan perawat.
"Tahap pertama ini vaksinasi untuk tenaga kesehatan (Nakes), diharapkan dengan vaksinasi ini bisa menjadi benteng para nakes dari paparan covid-19 selama melayani masyarakat," ujar Ariany.
Proses vaksinasi akan terbagi 2 sesi, yakni 20 orang menjalani vaksinasi pada pagi ini, dan 15 orang lagi nanti siang usai jam pelayanan.
"Nakes Puskesmas Japanan yang akan divaksin sejumlah 35 orang dari 40 orang yang kita usulkan. Kita bagi 2 sesi, pagi ini 20 orang dan 15 orang nanti siang setelah jam pelayanan pasien," terang Kepala Puskesmas drg. Ariany.
Ariany juga memastikan vaksin sinovac tersebut benar-benar aman. Sejumlah kejadian itu sebetulnya bukan efek samping dari vaksin, tapi kejadian ikutan pasca imunisasi atau disebut KIPI. Berdasar pengalaman dan penelitian, katanya, KIPI itu tidak sampai 1 persen.
"Itu tidak terkait dengan vaksinnya, tapi karena jarum suntikan di kulit, dan itu tidak terlalu banyak," ungkap drg Ariany.
Masih diungkapkan drg. Ariany, proses vaksinasi hari ini berjalan dengan lancar. Para nakes yang menjalani vaksinasi terlebih dahulu dilakukan skrining pemeriksaan kesehatan mulai tensi darah serta suhu tubuh. Hal itu bertujuan untuk memastikan kesehatan nakes sebelum dilakukan vaksinasi dalam kondisi sehat.
"Alhamdulilah, vaksinasi semua berjalan dengan lancar. Tidak ada keluhan juga pasca divaksin tadi, semuanya berjalan lancar," imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Imunisasi, Lia Octaviana,Amd,Keb menjelaskan mekanisme pemberian vaksin yakni dimulai dari pendaftaran di meja 1 sesuai e-tiket yang diperoleh masing-masing nakes dengan dilakukan pengecekan suhu tubuh, serta tensi darah, kemudian di meja 2 dilakukan Skrining Kesehatan ( nakes ditanya apakah pernah terkonfirmasi positif covid sebelumnya, apakah punya gejala ISPA, apakah punya penyakit jantung, apakah menderita sakit ginjal, apakah menderita penyakit autoimun sistemik, dll ), kemudian di meja 3 dilakukan vaksinasi oleh Vaksinator (Sari, Erni, Indah, Ali Kasan) sebanyak 2 dosis secara bertahap 2 minggu kemudian ( 1 dosis sebanyak 0,5 ml/vial), dan pada meja 4 dilakukan Pencatan Pelaporan, disini nakes dilakukan observasi selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada efek pasca di vaksin. (her).