JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Kasus terkonfirmasi positif covid -19 di Kota Madiun terus bertambah. Bahkan dalam sepekan, penambahan covid-19 di Kota Madiun jumlahnya melebihi seratus kasus.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Madiun juga telah dilakukan secara maksimal. Mulai dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai dari tanggal 11 sampai dengan 25 Januari 2021.
Berdasarkan Instruksi Walikota Nomor 1 Tahun 2021 hingga penambahan lokasi isolasi mandiri di beberapa tempat.
Salah satunya Kereta Medis milik PT INKA yang hari ini sudah ditinjau langsung oleh Wali Kota Madiun, Maidi.
" Saya berterima kasih sekali kepada PT INKA yang menyiapkan gerbong-gerbong kereta untuk ruang isolasi. Insya Allah akan kita pinjam untuk Kota Madiun dan sekitarnya,’’ jelas Wali Kota Madiun, Maidi dalam press rilis di depan Balai Kota Madiun, Kamis (21/1/2021).
Lebih lanjut, Wali Kota Madiun mengatakan, peralatan di Kereta Medis sudah lengkap semua dan memang didesain untuk urusan medis.
" Ini terus kita koordinasikan termasuk untuk tenaga medisnya dan harapannya semoga dalam minggu-minggu ini sudah bisa digunakan, " jelasnya.
Dari semua itu dibutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat. Saat ini Pemerintah Kota Madiun tanpa lelah mengingatkan warganya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Siaran keliling dan peninjauan ke lokasi terhadap kepatuhan pelaksanaan PPKM rutin dilaksanakan. Pemkot Madiun juga mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut andil dalam mengingatkan masyarakat akan disiplin protokol kesehatan.
‘’ Kalau warga tidak patuh dan kasus terus bertambah sedang ruang isolasi penuh, apa tidak kasihan. Pemerintah memang berkewajiban menyiapkan dan ini sedang kita upayakan. Tetapi masyarakat juga harus patuh. Jangan maunya sendiri,’’ tegasnya.
Upaya lain yang terus dilakukan oleh Pemkot adalah tracing dan sekaligus sterilisasi khususnya fasilitas umum yang sering digunakan oleh masyarakat. Namun sekali lagi peran dan kesadaran dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengurangi penyebaran covid-19 ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan PP KB Kota Madiun, pertambahan kasus perhari ini Rabu (20/01) ada 53 orang dengan perincian Kelurahan Taman 5 orang, Kelurahan Rejomulyo 2 orang, Kelurahan Pandean 2 orang, Kelurahan Demangan 1 orang, Kelurahan Manisrejo 1 orang, Kelurahan Josenan 3 orang, Kelurahan Kejuron 3 orang, Kelurahan Mojorejo 4 orang, Kelurahan Manguharjo 1 orang, Kelurahan Nambangan Kidul 5 orang, Kelurahan Nambangan Lor 5, Kelurahan madiun Lor 5 orang, Kelurahan Sogaten 3 orang, Kelurahan Winongo 2 orang, Kelurahan kartoharjo 1 orang, Kelurahan Kanigoro 1 orang, Kelurahan Kelun 3 orang, Kelurahan Tawangrejo 3 orang, Kelurahan Banjarejo 2 orang, Kelurahan ngegong 1 orang, dan Kelurahan Oro-Oro Ombo 1 orang.
Sementara tercatat 478 orang sembuh dengan pertambahan 16 orang kasus nomor 638, 632, 344, 345, 339, 561, 556, 388, 563, 698, 694, 695, 631, 393, 270, 354. Selanjutnya 66 org masih dlm perawatan, 143 orang isolasi mandiri, dan 53 orang meninggal dunia bertambah 1 org dari kasus nomor 737.
Indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Madiun tingkat kematian diatas rata-rata nasional. Tingkat kesembuhan dibawah rata-rata nasional. Tingkat kasus aktif diatas rata-rata nasional. Dan tingkat keterisian TT RS > 70%.
Tercatat keterpakaian TT RS per 19 Januari 2021 ICU RSUD dr. soedono terpakai 58%, tersedia 42%. Ruang isolasi terpakai 80%, tersedia 20%. Sementara RSI Kota Madiun terpakai 94%, tersedia 6%. Untuk RSUD Kota Madiun terpakai 63%, tersedia 37%. (Diskominfo/jum).