JATIMPOS.CO/PONOROGO - Kelangkaan pupuk menjadi masalah bagi para petani di musim tanam awal bulan oktober 2020. Bupati ponorogo saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (23/9/2020) di Pringgitan menyampaikan keprihatinannya tentang kelangkaan pupuk di wilayah Ponorogo.
"Pupuk memang saat ini menjadi permasalahan nasional, tak hanya di wilayah ponorogo saja, namun diwilayah lain saat ini juga sama - sama mengalami kelangkaan," jelas Bupati Ipong.
Bupati Ipong menjelaskan, seperti yang telah di ketahui, bahwa dengan adanya pendemi covid-19, pada tahun 2020 alokasi pupuk bersubsidi mengalami pemangkasan hingga 40% oleh penerintah pusat di banding tahun 2019 kemarin.
"Pada tahun 2019 kita dapat alokasi subsidi pupuk 110 ribu ton, sedang tahun 2020 ini kita hanya dapat 79 ribu ton, sehingga diperkirakan pada bulan november ketersediaan pupuk subsidi sudah habis, " ungkapnya.
Dalam menyikapi hal tersebut, Bupati Ipong mengadakan terobosan, yakni dengan menambah anggaran pengadaan Pupuk Organik Cair (POC), dengan menganggarkan Rp 11 Miliar. Pihaknya juga tengah mengupayakan ketersediaan pupuk ke Pemerintah Pusat.
"Kita telah perintahkan Kepala Dinas Pertanian, dan saat ini sudah di Jakarta. InsyaAllah pak menteri menyetujuinya. Setidaknya ketersediaan pupuk di ponorogo sudah aman dan bisa teratasi hingga januari 2021 mendatang, " jelas Ipong.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, tak hanya pupuk saja yang di bantu. Menteri Pertanian juga akan membantu jaringan irigasi, jalan usaha tani serta bibit jagung.
"Saat ini kita pemerintah kabupaten Ponorogo sedang berjuang keras mengatasi kelangkaan pupuk, yakin dan percayalah permasalahan pupuk segera dapat teratasi, " ucapnya.
Ditambahkannya, guna memudahkan petani untuk mendapatkan pupuk subsidi, pihaknya akan mengeluarkan kebijakan khusus, yaitu cukup menggunakan KTP dan Surat Keterangan. (nur).