JATIMPOS.CO/BOJONEGORO – Menyemburnya semburan minyak mentah, Rabu (18/02/2020) terjadi di kawasan pertambangan di Dusun Ngudal, Desa Kedungrejo, Kecamatan Malo Bojonegoro. Minyak mentah bercampur air dan lumpur, menyembur setinggi kurang lebih 50 meter dari lokasi yang menurut warga setempat adalah sumur baru yang dibor oleh Pertamina Asset 4 Cepu Field.
“Orang Pertaminanya ada di dalam lokasi semburan, tapi di gerbang masuk area penambangan mungkin ada satpam sama tekhnisinya saja,” kata Suwito (46) warga di sekitar lokasi ketika bertemu jatimpos.co.
Semburan yang terjadi tidak ada korban jiwa. Namun dampak dari semburan minyak mentah bakal merusak tanaman jagung milik warga dan pohon jati milik Perhutani Parengan.
Tidak langsung lama di lokasi semburan, berdatangan personil dari BPBD Kabupaten Bojonegoro, Polres, TNI dan petugas dari Kecamatan Malo. Keterangan dari warga setempat yang kebetulan saat itu terjadi pada pukul 09.00 WIB. Mereka yang berada dekat dengan lokasi semburan menyebutkan pertama kali mengeluarkan semburan terjadi ada di sekitar lokasi, mereka awalnya mengaku mendengar dentuman keras lalu diikuti oleh menyemprotnya minyak mentah bercampur air dan lumpur dari rig alat pengeboran.
“Semula semburannya sangat tinggi sekali, sampai melebihi menaranya. Tapi kemudian titik semburan berpindah lokasi sekitar satu meter dari semburan pertama,” jelas Antok (40) warga desa dekat lokasi semburan.
Setelah mendapat laporan mengenai insiden tersebut, beberapa perwakilan dari Pertamina Asset 4 Cepu Field menuju lokasi. Sementara itu, pihak Muspika Malo setempat mengaku telah mendapat laporan resmi tentang penyebab terjadinya semburan oleh pihak operator.
“Kami tadi pro aktif terjun ke lapangan,” kata Camat Malo Jamari didampingi sejumlah stafnya.
Terpisah Kapolsek Malo AKP Ngatimin menegaskan tindakan operator diharapkan tidak lepas tanggungjawab dari dampak yang terjadi akibat semburan minyak mentah.
“Yang kami ketahui untuk sementara kerusakan pada tanaman jagung dan pohon jati belum dapat dihitung, masih menunggu hari. Tapi kami akan meminta keterangan dari pemilik tanaman, yang jelas sebelumnya kami hanya dapat laporan bahwa Pertamina sedang mengebor sumur baru,” terangnya.
Selain tanaman, semburan minyak mentah diperkirakan mencemari sungai yang dipergunakan warga sebagai sumber mata air. Jarak antara lokasi semburan minyak mentah dengan pemukiman warga hanya dua kilometer. Semburan minyak mentah sudah dapat dipadamkan atau dihentikan.
“Tadi terjadinya semburan minyak mentah paling lama hingga tiga jam lamanya. Karena memang menurut pihak Muspika, berdasarkan dokumen yang ada, kawasan tersebut mempunyai kandungan gas yang lumayan besar,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfa.
Menurut Humas Pertamina Asset 4 Cepu Field Angga, saat ini telah ditangani oleh tim Pertamina EP Asset 4 Cepu Field.
“Kami telah lokalisir area yang terdampak dari luberan cairan yang keluar dari dalam sumur,” katanya.
Selain itu, kejadian semburan minyak mentah menunjukkan adanya flowing, potensi minyak masih ada. Hal itu ditunjukkan dengan masih tingginya tekanan dari dalam, sehingga minyak mengalir.
“Kami akan melakukan pemantauan secara terus menerus dan akan kami update informasinya secara berkala kepada seluruh stakeholder terkait. Sementara itu, pekerjaan servis di sumur dihentikan dahulu sambil dilakukan observasi untuk memastikan sumur aman untuk dilanjutkan pekerjaan kembali,” jelasnya. (met)