JATIMPOS.CO//MOJOKERTO – Dalam rangka pencegahan kuman penyebab penyakit diare yang banyak menyerang Balita. Pemkab Mojokerto melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Program STBM tersebut dengan membangun WC sehat dan mendeklarasikan Desa Bebas BABS atau Open Defecation Free (ODF) di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Mojokerto.

Alasan deklarasi Desa Bebas BABS atau Open Defecation Free (ODF) ini didasari atas hasil laporan United Nations Children’s Fund (Unicef) yang mencatat masih ada 51 juta masyarakat Indonesia, yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS) sembarangan. Sedikitnya ada 31 persen balita Indonesia usia 1-12 bulan yang meninggal akibat diare. Akibat perilaku yang buruk masyarakat tersebut.

Deklarasi (ODF ) Open Defecation Free 2019 harus jadi motivasi kecamatan lain dengan harapan tahun 2020 Kabupaten Mojokerto harus bebas ODF Open Defecation Free.

Hal ini disampaikan Wabup Mojokerto Pungkasiadi SH, ketika memberi sambutan pada acara ODF Open Defecation Free tahun 2019 sekaligus Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Gerah Tutik) di lapangan Desa Pohkecik Kecamatan Dlanggu, Jumat (8/11/2019).

Wabup  Mojokerto, Pungkasiadi SH deklarasi ODF di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Mojokerto

--------------------------------

Selain ODF, Wabup juga menekankan pentingnya antisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD), khususnya memasuki musim penghujan saat ini. Sehingga perlu digalakkan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutupnya dengan rapat dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Sedangkan tindakan 3M Plus adalah bentuk kegiatan pencegahan yakni menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur.

Pungkasiadi menambahkan, PSN perlu ditingkatkan terutama saat penghujan dan pancaroba seperti sekarang karena perkembangbiakan nyamuk sangat cepat dan gigitannya membahayakan.

“ PSN perlu ditingkatkan karena perkembangbiakan nyamuk penular DBD harus diwaspadai pada musim hujan ini. Jangan sampai menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), " jelasnya.

Sementara itu, Camat Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Nunuk Sujatmiko dalam sambutannya menerangkan bahwa wilayahnya telah siap menuju komitmen Dlanggu bebas ODF. Ada lima desa yakni Desa Pohkecik, Tumapel, Kedunglengkong, Dlanggu, dan Randugenengan.

“ Pada Kecamatan Dlanggu siap menjadi bagian dari komitmen Kabupaten Mojokerto menuju 100%. Ada lima desa Kecamatan Dlanggu yang sekarang akan mendeklarasi. Atau sudah mencakup 30% dari total desa yang ada,” terang Nunuk.

Kegiatan ini dihadiri Wabup Pungkasiadi, Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, Forkopimca Dlanggu, OPD terkait, Kepala UPT Puskesmas Dlanggu, Kepala Desa se-Kecamatan Dlanggu, anggota Posbindu, kader lansia, kader jumantik, dan anak sekolah. (din/adv).