JATIMPOS.CO//GRESIK- Wakil Bupati Gresik, Dr. Mohammad Qosim,serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, Maria Ulfa Sambari, dan staf Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Theodore E. Kulongoski, melaunching program ‘Kampung Pudak Ayu’, di Tugu Perumahan Bakti Pertiwi Wetan wilayah kelurahan Sidokumpul Gresik Selasa (5/11).
Program ini merupakan hasil kerjasama layanan lumpur tinja terjadwal antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan USAID Indonesia Urban Water And Sanitation dan Hygiene 'Penyehat Lingkungan Untuk Semua' (IUWASH PLUS) serta beberapa pihak terkait.
Wakil Bupati, Dr. Muhammad Qosim, mengatakan senang dengan semangat masyarakat Kelurahan Sidokumpul yang sangat antusias dengan program ini.“Yang kita laksanakan saai ini adalah bagian dari kepedulian kita pada lingkungan dan kebersihan. Kegiatan ini semata untuk menjaga tersedianya air bersih dan satitasi yang aman. Hal ini merupakan bagian dari ibadah, karena kebersihan sebagian dari iman.” ucapWakil Bupati.
Program “Kampung Pudak Ayu” adalah penyedotan kakus untuk dasawisma, atau bisa disebut sepuluh kepala keluarga,secara Kolektif, Aman dan Kontinyu, adapun penyedotannya dilakukan secara kolektif dan terjadwal.
Selain itu, program ini memiliki kemudahan yaitu pembayarannya bisa diangsur atau patungan dalam satu kali penyedotan. Kedepannya, diharapkan dengan terbentuknya kampung Pudak Ayu, tidak hanya masalah lumpur tinja saja yang akan ditangani, namun dapat membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan air bersih, sampah, system drainase, maupun pengembangan usaha mikro di dasawisma.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Gunawan Setijadi, mengatakan pengelolaan tinja diKabupaten Gresik dilaksanakan oleh UPT Pengelolaan Limbah Cair Domestik (PLCD) Dinas PUTR. Program ini sebagai tindak lanjut dan melengkapi program aplikasi Go Ploong yang telah mendunia.
“Setelah kami sensus pada 2000 rumah, yang berminat menjadi pelanggan 934 rumah. Kami bekerjasama dengan PKK dan dasa wisma ditingkat desa, karena penyedotan yang kami lakukan secara kolektif dan terjadwal untuk setiap dasa wisma. Misalnya dalam setiap 3 tahun kami menyedot tinja untuk satu dasawisma. Pembayarannya bisa diangsur atau patungan dengan biaya yang sangat ringan” ungkap Gunawan.
Menurut Gunawan, pihaknya saat ini memiliki 1 unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Betoyoguci Manyar dengan kapasitas 45 m3/hari, 2 truk armada sedot tinja (kapasitas 3 m3 dan 4 m3), 134 unit IPAL Skala Permukiman (5.182 sambungan rumah) dan 589 tangki septik (775 sambungan rumah).
Sebagai percontohan di Kelurahan Sidokumpul RW 06 dan RW 03 memiliki 27 Dasawisma dan saat ini telah terbentuk 27 Kampung Pudak Ayu dengan beranggotakan sebanyak 428 rumah. Dasa Wisma akan memperoleh SK dari Kepala Desa/Lurah untuk menjadi Kampung Pudak Ayu dan kemudian akan diregistrasi di Dinas PUTR untuk mendapatkan sertifikat layanan lumpur tinja.
Launching kampung pudak ayu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Wabup Qosim dan beberapa undangan yang lain.
Selanjutnya Qosim membuka kran pada mobil tanki penyedotan lumpur tinja dan melakukan penyedotan lubang septik tank menandai dimulainya program ini.Peluncuran program Pudak Ayu banyak mendapat perhatian dari berbagai institusi. Tampak hadir perwakilan USAID Indonesia, USAID IUWASH PLUS Alifah Lestari, Perwakilan dari PPLP Kementrian PU dan Perumahan Rakyat Perwakilan Balai Praswil, Bappeda, Dinas Perkim Provinsi Jawa Timur, perwakilan AUSAID PAO sAIIG Indonesia, dan beberapa Kepala OPD Pemkab Gresik. (ruz)