JATIMPOS.CO// KABUPATEN MOJOKERTO – Dalam rangka membantu pengembangan usaha pengrajin yang bergerak bidang ekonomi kreatif, khususnya dalam promosi dan publikasi, Pemkab Mojokerto melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto mengajak sejumlah wartawan untuk mengunjungi tempat-tempat usaha pengrajin ekonomi kreatif.

Kegiatan dikemas semacam pres tour tersebut, diberi nama mblarah bareng 2022, karena sebagian wartawan yang bertugas di Kabupaten Mojokerto selain mengunjungi obyek obyek wisata, yang ada di Kabupaten Mojokerto, Sebagian lagi diajak ke lokasi pengrajin usaha ekonomi kreatif ( perstour IV).

Adapun yang dikunjungi Pers tour sebanyak 5 objek pengrajin ekonomi kreatif yang notabene mengelolah sampah menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis Yakni, yakni produk olahan bambu di Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg, produk olahan enceng gondok, Desa Jerukseger Kecamatan Gedeg, pengrajin batik tulis Desa Sooko Kecamatan Sooko, produk recycle bahan jeans, Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar, dan ke pengrajin kostum karnaval di Desa Trawas Kecamatan Trawas.

Pengrajin berbahan Enceng Gondok Desa Jerukseger Kecamatan Gedeg, Suliadi pada awak media mengatakan, usahanya dimulai tahun 2000, memproduksi tas, tempat tissu, sandal, bantal ukuran 40 cm x 40 cm, pemasaran mulai berjalan namun belum maksimal, sudah ada pesanan dari instansi maupun dari Kota Surabaya , kendala bahan baku, harus membeli dari luar kota.

“Dahulu enceng gondok mudah didapat mencari di sungai – sungai, sekarang Mojokerto sulit, sehingga harus membeli di Surabaya dengan harga per kilo Rp.11 ribu,” terangnya.

Senada diucapkan Lia Nira wati , owner pengrajin produk recycle bahan jeans, Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar memulai usahanya sekitar Desember 2021, mengolah limbah celana maupun jacket dari kain jeans menjadi berbagai kerajinan berupa sepatu, tas, topi , pemasaran sementara lewat instagram, dan pameran pameran, pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa 1 buah mesin jahit.

Kendalanya tim marketing belum maksimal. ”Pemkab mendukung kegiatan usaha kami, di beri bantuan mesin jahit dan didukung dalam event untuk pameran ,” ucapnya

Usai diajak keliling mengunjungi tempat usaha para pengrajin ekonomi kreatif, awak media yang tergabung dalam perstour IV ini ,diberi kesempatan berdiskusi dengan Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati, Didampingi Kadiskominfo Ardi Sepdanto Kadis Porabudpar Norman Donhandito. Di Paseban Agung, Trawas Mojokerto. Kamis (28/7/2022) sore.

Kadiskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdanto dalam laporannya mengatakan, gelar pers tour 2022, dan awak media mulai gelombang I,II,III, mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto, untuk gelombang IV ini sengaja diajak mengunjungi tempat usaha ekonomi kreatif, dengan harapan usaha para pegiat ekonomi kreatif bisa terpublikasi secara massif dikenal masyarakat secara meluas nantinya bisa menasional.

”Usaha percepatan ekonomi pasca pandemi covid 19, peran media bisa membantu percepatan ekonomi di Kabupaten Mojokerto dan hal ini sesuai Tema HUT RI tahun 2022 , pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” terang Ardi.

Dalam acara diskusi dengan pewarta tersebut, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menjelaskan, dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto, para pelaku ekonomi kreatif harus mampu membaca peluang kebutuhan pasar dalam artian yang dibutuhkan pasar itu produk apa?

"Sekarang eranya customize, jadi konsumen ini butuhnya apa, senangnya apa baru kita buat," ucap Ikfina saat berdiskusi bersama pawarta.

Lanjut dikatakan Bupati Ikfina, dalam mengembangkan produk batik di Kabupaten Mojokerto, ia juga menginginkan, bahwa di Kabupaten Mojokerto ini mempunyai produk batik yang ramah lingkungan.

"Saya tidak ingin pewarna pada barang-barang yang kita hasilkan justru menurunkan kualitas lingkungan hidup, saya ingin menegaskan batik Mojokerto berbahan dasar warna alam dan bermotif majapahitan," ujarnya.

Selain itu, dalam pelaksanaan event Majafest tahun 2022, Ikfina menjelaskan, akan membuat festival kuliner 1.000 layah sambal wader dan akan ditindak lanjuti sebagai kuliner khas Kabupaten Mojokerto.

"Nantinya, di hotel maupun rumah makan harus mewajibkan menu pecel wader, dan kemudian Dispari (Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto) bagaimana harus memastikan masyarakat bisa membudidayakan wader. Serta pengusaha pembuat layah akan tumbuh, Kalau sudah terkenal, pengunjung ingin menjadikan oleh-oleh, maka tantangan berikutnya bagaimana pecel wader bisa dibawa pulang," tegasnya.

Selain itu, masukan dari para awak media ini sangat penting, karena dapat menjembatani Pemkab Mojokerto dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto.

"Secara garis besar ini menjadi pegangan tugas pemerintah dalam hal pelayanan masyarakatnya, apa sih yang dibutuhkan oleh masyarakat termasuk ada pariwisata dan ekonomi kreatif," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Ikfina juga membandingkan antara modal usaha yang hanya diberi saja dengan modal usaha dari pinjam / hutang, yang lebih giat dalam menjalankan usaha itu rata rata yang modal usaha dari pinjaman.

“Kalau modal usaha diperoleh dari hutang bank atau lainnya, pengusaha lebih giat bekerja karena ada rasa tanggung jawab untuk mengembalikan modal pinjaman tersebut,” pungkasnya. (din/adv)