JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Produksi sampah rumah tangga saat ini begitu meningkat. Hal tersebut terjadi akibat perkembangan penduduk khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang begitu pesat dan padat.

Selain itu banyak lahan hijau yang saat ini sudah menjadi kawasan pemukiman padat penduduk.

Berbicara tentang pencemaran lingkungan yang didasari adanya sampah, masyarakat dibutuhkan kepeduliannya terhadap bumi. Apalagi hari ini tanggal 22 April 2021 berketepatan dengan Hari Bumi Nasional.

"Keberadaan sampah yang kurang terkelola dengan baik, akan berdampak pada kesehatan lingkungan dan juga bisa menjadi berkah," ungkap Luh Yuniareni, Kabid Penataan Peningkatan Kapasitas DLHK Sidoarjo saat ditemui di kantornya, Kamis (22/4/2021).

Menurutnya, sampah sebenarnya adalah musuh kita, tapi juga bisa menjadi keberkahan bila dikelola dengan baik. "Misalkan tidak boleh dibakar, pasalnya sudah ada larangan dalam undang-undang tentang pengelolaan sampah," tutur Luh.

Lebih jauh dijelaskan Luh, manusia juga tidak punya pilihan lain selain menjaga bumi. Karena bumi merupakan dimana tempat kita menjalankan kehidupan.

Oleh karenanya, selain menimbulkan racun, sampah-sampah untuk tidak dimusnahkan melalui media pembakaran, karena akan merusak lapisan ozon bumi.

"Lapisan ozon di bumi akan terjadi penipisan, ketika adanya polusi dari pembakaran sampah tersebut," terang Luh kepada jatimpos.co.

Banyak juga yang bisa dihasilkan dari sampah tersebut untuk menjadi berkah, yakni dengan adanya bank sampah, dan dijadikan pupuk kompos.

"Pemerintah sudah sering mensosialisasikan tentang pengelolaan sampah dengan benar," lanjut Luh.

Ditegaskannya, yang sering viral yakni sampah dibuang ke sungai itu yang tidak diperbolehkan. Lebih baik sampah dikelolah, kemudian dipilah menjadi sampah organik dan non organik. (zal)