JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Belum genap sebulan menjadi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini terus lakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Jatim untuk memberi santunan pada warga kurang mampu. Kali ini Mensos RI kunjungi eks (bekas) lokalisasi Balong Cangkring Kota Mojokerto, untuk semangati anak jalanan (anjal) hingga anak yang putus sekolah, Sabtu (2/1/2021).
"Tuhan itu adil. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan siapa pun kita, siapa pun orang tua kalian. Kalian (anak – anak) berhak berhasil, kalian berhak untuk sukses,tergantung kalian mau atau tidak. Kalau kalian punya masalah dengan orang tua, punya masalah dengan kehidupan kalian, jangan lari. Ayo kita hadapi, sulit memang, namun bukan tidak bisa. Jadi jangan lari ke Narkoba atau komunitas Punk. Itu nggak akan lama, karena kamu kelak pasti harus hadapi kenyataan dan kamu bakal kehilangan waktu," ujar mantan Wali Kota Surabaya ini di hadapan anjal.
Risma panggilan akrab mensos, mengajak anak-anak untuk menghadapi persoalan itu. Kemudian, satu-persatu dari mereka ditanyain keinginannya hingga didata untuk diberikan bantuan modal dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi mereka yang masih sekolah.
"Dahulu ada anak yang senasib dengan kalian, namanya Bledek. Tangannya ada tato, sehingga saya pun harus menghapusnya agar ia bisa sekolah. Dia semangat merubah keadaan, Saat ini, Bledek sudah kuliah di Unesa, juara tinju, hingga pernah menjadi paskibraka di Balai Kota. Semuanya tergantung dari kitanya masing-masing, mau berubah atau tidak. Mensos ini adalah Ibu kalian, saya akan bantu kalian semaksimal mungkin," tegas Risma.
Mantan Walikota Surabaya dua periode ini saat kunjungan ke yayasan Majapahit, kunjungi warga secara door to door pada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) . Pada kesempatan itu Risma ketemu dengan pengamen hingga janda tua yang tinggal sebatang kara di kawasan yayasan Majapahit.
”Saat saya kunjungi warga penerima PKH yang tinggal di komplek yayasan Majapahit , ternyata kami bertemu janda lansia yang tinggalnya sendirian, sebatang kara,” terangnya.
Dalam penyaluran bansos lanjut Mensos RI, yang dilakukan pertama ialah memetakan kondisi masyarakat di daerah, apa-apa yang bisa kita lakukan untuk masyarakat yang membutuhkan kesejahteraan. Supaya nantinya kami bisa mereview resource yang kami punya, anggaran yang ada di kami.
”Kami coba petakan, karena masalahnya di daerah itu beda-beda. Kalau di sini permasalahan ada lansia, pengemis, tukang becak, anak jalanan, itu treatmentnya beda dengan yang saya lakukan di Ponorogo. Setelah itu kami akan solusikan, kami berharap treatmentnya bisa terus berkelanjutan," pungkasnya
Tampak hadir Pejabat Pemkot Mojokerto mendampingi Mensos RI Rismaharini dalam kunjungi Yayasan Majapahit , Wawali Ir. Achmad Rizal Zakaria, Sekdakota Harlistyaty dan OPD terkait. (Din)