JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Inovasi layanan kesehatan yang dikhususkan bagi pekerja wanita, milik Pemerintah Kota Mojokerto berupa Pemeriksaan Terpadu Pekerja Wanita dengan Pemeriksaan Resiko Penyakit Tidak Menular (Pete Jawa Rasa Timun), masuk dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2020.

Hal ini, disampaikan langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat mempresentasikan inovasi Pete Jawa Rasa Timun, kepada para juri secara virtual di Ruang Nusantara, Senin (24/8/2020).

Pada presentasi tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita menjelaskan bahwa, inovasi Pete Jawa Rasa Timun hadir karena adanya beberapa masalah di lingkungan usaha. Permasalahan tersebut khususnya bagi pekerja wanita. Meliputi, wanita memiliki peran ganda sebagai ibu sekaligus istri.

Selain itu, terdapat resiko gangguan kesehatan pada wanita serta rendahnya kesempatan untuk memberikan asi ekslusif pada anak. Tidak hanya itu, pekerja wanita juga rentan terhadap permasalahan gizi seperti anemia dan obesitas.

" Inovasi ini, telah kami terapkan pada seluruh Puskesmas di Kota Mojokerto. Yang didukung dengan adanya kader dalam pelaksanaanya, " jelasnya.

Kader tersebut, menurutnya berfungsi sebagai tenaga pemeriksa kesehatan untuk sesama pekerja wanita lainnya. Pemeriksaan ini, meliputi pemeriksaan gizi, tinggi badan, berat badan dan masih banyak lainnya. Selain pemeriksaan, pihak Puskesmas juga melakukan monitoring dan evaluasi setiap tiga bulan kepada para kader.

Lebih lanjut dia katakan, jika nantinya ada temuan suatu penyakit khusus, pihak Puskesmas akan memberikan rekomendasi khusus kepada para pelaku usaha atau perusahaan untuk menerapkan pola yang sesuai dengan anjuran tim medis.

Hal ini, tidak lepas dari tujuan digagasnya Pete Jawa Rasa Timun bagi pekerja wanita. Diantaranya seperti, meningkatkan produktivitas dan kesehatan pekerja perempuan, meningkatkan capaian standar pelayanan minimal pada bidang kesehatan dan mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses serta kualitas pendidikan kesehatan.

Dampak yang dirasakan dari Inovasi Pete Jawa Rasa Timun ini adalah meningkatkan kesehatan pada pekerja wanita, meningkatkan pemenuhan asi eksklusif pada anak dan meningkatkan kualitas SDM serta menurunkan angka stunting.

Terlebih inovasi Pete Jawa Rasa Timun ini, juga terintegrasi pada aplikasi layanan Gayatri (Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi) yang sebelumnya juga telah masuk pada Top 45 Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020.

" Sehingga, data-data masyarakat khususnya pekerja wanita dapat terpantau secara signifikan di sini," tegasnya. (din/adv).