JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar Prabowo me-launching Desa Pandanarum Kecamatan Pacet sebagai Desa Berdaya, Rabu (25/11/2023) malam.

Dalam acara ini, pejabat maupun tamu undangan dihibur oleh ibu PKK dan warga  setempat dengan menyanyikan lagu daerah diiringi musik lesung (lumpang penumbuk padi tempo dulu).

Acara berlangsung meriah dengan dihadiri Tim pendamping Desa Berdaya dari Provinsi Jatim Prof. Maftuh, Kepala DPMD Yudha Akbar, Forkopimca Pacet, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Desa Pandanarum

Mengawali sambutannya, Kepala DPMD, Yudha Akbar Prabowo memohon maaf pada Kades Pandanarum dan jajaran, karena Bupati Ikfina ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan sehingga berhalangan hadir.

Yudha Akbar Probowo  mengungkapkan, Desa Pandanarum baru saja mendapatkan bantuan keuangan khusus (BKK) dari DPMD Provinsi Jawa Timur dalam program Desa Berdaya berupa uang sebesar Rp100 juta.  Bantuan tersebut dipakai oleh Pemdes Pandanarum untuk membuat kegiatan usaha clothing digital yang diberi nama kawangen.

“Desa Pandanarum memiliki angan-angan yang besar menggali potensi desa, mendirikan usaha digital clothing yang outletnya  berada di depan kantor desa dan usaha itu meniru produk Jogger – Bali dan Dagadu Yogja,“ terang Yudha. 

Selanjutnya, Yudha membacakan sambutan Bupati, bahwa Cloting Digital yang diberi nama ‘ Kawangen'  merupakan usaha sablon/printing, transisi digital yang diharapkan mampu bersaing dengan produk lain dan bisa jadi icon desa maupun Kabupaten Mojokerto. “Kawangen artinya harum, semoga kegiatan usaha bisa memberikan warna dan keharuman dan mampu bersaing dengan produk lain, sehingga bisa menjadi icon Desa Pandanarum dan Mojokerto,“ imbuhnya.

Pada kesempatan itu Yudha juga menyampaikan terima kasih kepada Kades Pandanarum dan jajarannya yang telah mampu memperdayakan masyarakat mendirikan usaha digital clothing ‘ Kawangen'.

“Kami berharap Desa Pandanarum terus mengembangkan desanya, dan mampu mewadahi, mengembangkan produk – produk UMKM  yang bisa jadi destinasi masyarakat Pandanarum Pacet,“ pungkasnya.

Sementara itu pendamping Program Desa berdaya Propinsi Jatim, Prof. Mahtuh mengapresiasi Kades dan jajarannya yang inisiatif usaha clothing digital yang akan jadikan icon Kabupaten Mojokerto seperti Jogger Bali dan Dagadu Jogja.

“Kalau mau ke Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto lewat Desa Pandanarum, nah disitu ada peluang Kades untuk menawarkan ke masyarakat dari luar kota untuk bisa mampir, semoga clothing digital yang diberi nama Kawangen ini bisa besar, sebab banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri,“ katanya.

Prof. Maftuh juga menyampaikan program Desa Berdaya adalah salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian desa dengan mengembangkan desa tematik melalui economic branding.

“Program ini sudah diluncurkan sejak tahun 2022 yang berhasil mendorong sejumalah desa untuk mengoptimalkan potensi dan sumber daya desanya sesuai dengan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing desa,” jelasnya.

Kades Pandan Arum Kecamatan Pacet Mojokerto Endik Sugiyanto mengungkapkan terima kasih pada pemerintah yang telah beri bantuan BKK, untuk program desa berdaya, substansinya Pemerintah itu menjadikan suatu desa itu desa yang berdaulat, desa mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,karena pada prinsipnya secara herarki, kalau gak ada desa, gak ada Kabupaten, gak Propinsi, gak ada sebuah negara. “Kami siap mendapatkan bimbingan , dukungan dari  Pemerintah, misal dari Kementerian Desa, atau pihak dinas terkait demi mewujudkan desa bardaulat, mandiri,“ katanya.

Masih kata Endik Sugiyanto, usaha clothing digital ‘ kawangen' ini adopsi dari icon Jogger Bali, Dagadu Jogya. Dan kedepannya akan gandeng tempat tempat wisata, berkarakter kaos sebagai sarana tranformasi filosofis jawa. “Mengenai harga kaos bersablon filosofi jawa kami upayakan terjangkau Rp50 ribu ke bawah dan kita juga kerjasama dengan pihak konveksi. Ada yang mahal, kalau di distro  harga di atas Rp75 rb - Rp150 rb, tergantung kualitas kaos,“ ujarnya. (din/Adv)