JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Sedikitnya 9 orang dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar mini lokakarya di Kantor Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, Jumat (/9/2023) pagi.

Lokakarya bertujuan memberi pengetahuan masyarakat desa tentang tanda, gejala, pencegahan bahkan pengobatan penyakit Tuberkulosis (TBC). Acara ini diikuti oleh perangkat desa, Ketua TP PKK Lebaksono, tokoh masyarakat, bidan desa dan kader kesehatan poskesdes.

Dalam pemaparan mini lokakarya terkait TBC ini, sejumlah dokter muda dari Fakultas Kedokteran Unair didampingi kepala Puskesmas Pungging  dr. Haeni Najawati beserta dr. Laura yang tiap harinya bertugas di Puskesmas Pungging

Kepala Puskesmas Pungging  dr. Haeni Najawati mengatakan, dokter muda dari Fakultas Kedokteran Unair mengangkat 3 pemecahan masalah terkait TBC,  yaitu  meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda, gejala TBC melalui penyuluhan tenaga kesehatan.

Menggalakkan pola hidup sehat masyarakat, diantaranya tidak merokok, melakukan aktivitas rutin fisik (olahraga), makan sayur dan buah buahan. Mengaktifkan screening kemungkinan penderita TBC yang dilakukan petugas nakes bersama peran serta masyarakat, melalui kader kesehatan masyarakat, kekompak kesehatan posyandu lansia atau posyandu balita.

“Apabila hasil screening yang dilakukan nakes bersama tim, ditemukan kecurigaan mengarah TBC, maka ditindaklanjuti  pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan dahak,“ terangnya.

Kapuskesmas Pungging ini juga menambahkan, dalam program lokakarya dokter muda mengangkat program seputar penyakit TBC ini pihaknya  tidak melibatkan dokter spesialis paru karena puskesmas sudah ada penanggung jawabnya terkait TBC.

“Kewenangan puskesmas sebagai faskes tingkat I sudah dibekali penanganan penderita TBC dan dibantu pemegang program TBC yang bertanggung jawab,“ pungkasnya.

Salah satu dokter muda dari Fakultas Kedokteran Unair, Khaula Salsabilla mengatakan, dalam mini lokakarya memilih penyakit TBC karena di Indonesia penderita TBC terbanyak nomor dua di dunia, maka ini digalakkan pemerintah agar Indonesia bebas TBC. Pada kegiatan ini ingin memberi wawasan, pengetahuan TBC pada masyarakat, agar masyarakat tahu apa itu penyakit TBC. “Kalau masyarakat sudah tahu apa itu TBC, maka mereka harus bisa melakukan pencegahan, karena penyakit menular ini berbahaya, menyerang paru - paru dan bisa sebabkan kematian,“ katanya.

Khaula Salsabilla menambahkan, ciri-ciri orang terserang penyakit TBC, antara lain, batuk berdahak berminggu minggu,  berkeringat malam hari, nafsu makan berkurang, batuk mengeluarkan darah, demam. “Penyebaran bakteri TB atau penularan melalui droplet yaitu air keluar dari bersin atau dari batuk,“ terang Khaula Salsabillah didampingi rekannya Rayhan Basar Rahil.

Sementara itu Kades Lebaksono, H. Afan Faizin, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Kepala Puskesmas Pungging dan para dokter muda Unair yang melakukan lokakarya atau sosialisasi tentang penyakit TBC, karena penyakit ini berbahaya dan mudah menular. “Perangkat desa, TP PKK Desa Lebaksano dan undangan lain jadi tahu tentang gejala, tanda penderita TBC, cara penularan serta betapa pentingnya  usaha preventif tentang TBC,“ ujarnya. (din)