JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pemandangan menarik dan kental nuansa kebhinekaan terjadi di ruang Graha Whicesa DPRD Kabupaten Mojokerto. Pasalnya, semua hadirin rapat paripurna DPRD dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023 memakai kostum adat daerah yang ada di Indonesia.
Para peserta dengan nyaman dan tampil busana elok mengikuti paripurna mendengarkan dengan seksama seluruh rangkaian acara yang disiarkan secara langsung melalui TV Nasional dari Gedung DPR RI Jakarta, hingga berakhir.
Wabup Mojokerto yang ikuti paripurna pakai kostum daerah Madura juga jadi perhatian anggota dewan maupun awak media yang hadir.
“Saya sangat mengapresiasi dan menghormati beragam budaya di Indonesia yang ditampilkan pada peserta rapat paripurna peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 78 dengan pakai kostum daerah di Indonesia,“ ujar Wabup Mojokerto Muhamad Al Barra usai ikuti paripurna istimewa.
Gus Barra panggilan akrabnya menguraikan alasannya pakai kostum Madura, nerupakan inisiatifnya bukan diperintah siapapun karena baju madura ini identik dengan semangat perjuangan rakyat madura luar biasa waktu itu.
“Ketika Raden Wijaya babad alas Tarik saat itu tidak memiliki orang atau pasukan, lantas Arya Wiraraja mengirim pasukan orang madura untuk membantu Raden Wijaya babad alas Tarik. Artinya bisa jadi tanpa jasa orang Madura saat itu, Kerajaan Majapahit tidak ada di Bumi Nusantara,” jelasnya.
Selain itu, kostum daerah Madura berupa kaos bergaris, baju dan celana warna hitam itu kelihatan simple dan sederhana, tak ada perbedaan mencolok orang kaya maupun miskin. “Orang biasa maupun elit Madura, bajunya ya itu sederhana kaos bergaris, baju dan celana warna hitam, ditambah senjata clurit. Namun dalam paripurana saya gak bawa clurit karena bahaya,“ kata Gus Barra sambil tertawa.
Pada kesempatan itu Gus Barra berharap paripurna HUT Kenerdekaan RI di tahun-tahun mendatang, semua peserta tetap mempertahankan pakai baju adat daerah. “Dengan pakaian adat daerah menunjukkan keberagaman berbudaya dan berbangsa karena Indonesia ini terdiri dari ratusan suku dan budaya,“ tutupnya. (din)