JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Lembaga Penyuluh Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama' (LPBHNU) bersama MWCNU Pungging dan PAC Fatayat NU Pungging bersinergi bersama BNN Mojokerto menyelenggarakan sarasehan Anti Narkoba dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2023.
Kegiatan Sarasehan Anti Narkoba dihadiri oleh Wabup Mojokerto Dr. H. Muhamad Al Barra Lc M.Hum, dan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH. Adzim Alawy, Kepala BNN Mojokerto AKBP. Suharsi digelar di Aula Sekretariat MWCNU Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, Jumat (9/6/2023) pagi.
Sarasehan anti Narkoba yang diikuti ratusan PAC Fatayat Pungging ini, mendatangkan nara sumber langsung Kepala BNN Mojokerto Raya AKBP. Suharsi dan di dukung penuh oleh pegiat anti narkoba, Gerakan Mencegah dan Mengobati ( GMDM) Mojokerto yang diketuai H. Afan , Sekretaris Ali Maqsoen.
Kepala BNN Mojokerto Raya AKBP. Suharsi dalam paparannya, menjelaskan kepanjangan Nar – Ko – Ba, yakni Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. “Narkotika itu awalnya dibutuhkan dunia medis ( kedokteran) untuk obat bius pasien di Rumah Sakit, namun manusia menyalahgunakannya,” ujarnya.
Suharsi menambahkan, Narkotika itu dibagi menjadi tiga golongan, untuk golongan I yaitu Sabu sabu, Ekstesi, Ganja. Golongan II yaitu Morphin. Golongan III itu terdapat pada campuran obat batuk, obat nyeri pinggang, obat sakit lambung. “Untuk golongan I yang banyak dipakai orang adalah jenis sabu – sabu, pengguna merasa memiliki kekuatan berbeda, semacam dopping, ada kekuatan tambahan tersendiri, kalau pengguna pil ekstesi itu pengguna sukanya joged joged, sedangkan kalau ganja penggunanya sukanya fly, melamun, “ jelas kepala BNN Suharsi.
AKBP Suharsi juga menerangkan ciri fisik orang pemakai Narkoba, diantaranya tubuh kurus, kelopak mata cekung jarang tidur, mudah gelisah (takut ketahuan) pipinya cekung , emosinya sulit terkendali, penampilan tidak bisa rapi.
Sementara itu Wabup Mojokerto, Muhamad Al Barra dalam sambutannya, mengutip dalil pada ayat Al Qur' an yang melarang manusia meminum minuman keras yang memabukkan, termasuk penyalahgunaan obat narkoba yang bisa merusak saraf otak, psikologis terganggu tidak bisa terkonek dengan normal.
“Dalam QS. Almaidah ayat 90 berbunyi Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu pasti beruntung,“ terang Gus Barra
Gus Barra yang juga Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto menceritakan, dalam memenangkan pertempuran, pakai strategi, musuh dibuat mabuk dengan obat atau minuman, kalau sudah mabuk musuh dengan mudah dibinasakan.
“Raden Wijaya dulu bisa kalahkan pasukan Tar Tar dari Mongolia (China) adalah pakai strategi minuman keras. Pasukan musuh diberi Miras, setelah mabuk, pasukan disuguhi perempuan (WTS). Melihat musuh sudah kondisi mabuk berat, akhirnya pasukan di bawah komando Raden Wijaya berhasil menumpas pasukan Tar Tar. Kemudian Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit,“ jelas Gus Barra.
Gus Barra menambahkan, generasi sekarang adalah genarasi masa depan, maka dari itu generasi sekarang, anak kita supaya kita lindungi dari pengaruh lingkungan buruk (pengaruh negatif), kalau kita tak merasa mampu mengawasi, melindungi anak kita dari pengaruh buruk, Lebih nyamannya kita pondokkan di pesantren. “Dengan mengenyam, belajar ilmu umum dan ilmu agama dipesantren, anak kita akan terbebas dari pengaruh negatif, ortu tidak was was lagi, “ ujarnya.
Alumni Universitas Al Ahzar Medir ini juga berpesan pada orang tua yang bakal masukkan anaknya di pesantren, agar tidak salah pilih pesantren, agar anaknya tidak jadi teroris. ”Kalau anak mau kita pondokkan dipesantren, terlebih dahulu, kita pilih pesantren yang mengajarkan ahli sunnah, kita telusuri rekam jejak kyainya, Pendirinya, rekam jejak pendidikannya, pernah belajar kemana, kalau kita salah mondokkan anak, khawatir anak kita tidak sama dengan amaliyah kita, khawatir keluar pesantren malah jadi teroris, bahaya musuh negara bisa ditangkap aparat kepolisian,“ tutur Gus Barra.
Ketua MWCNU Pungging H. Affan Faizin Mpd pada Jatimpos mengatakan, sangat bersyukur acara sarasehan anti Narkoba di kantor MWCNU Pungging berjalan lancar, peserta yang hadir mayoritas Pengurus Ranting Fatayat Se - Kecamatan Pungging, dengan acara sarasehan ini masyarakat bisa lebih mengetahui ilmu seputar penyalahgunaan Narkoba, serta bisa melindungi diri dan keluarganya dari pengaruh bahaya narkoba.
“Semoga seluruh jamiyah fatayat Pungging bebas dari pengaruh Narkoba , khususnya yang memiliki anak remaja bisa memberi kesadaran pada anaknya agar terhindar dari penyalahgunaan Narkoba. “ Kata H. Afan Faizin usai acara Sarasehan Anti Narkoba.
Tampak hadir, pada acara Sarasehan, Ketua MUI Pungging, KH Yahya, Kepala Kemenag Pungging Ahmad Saifulloh, Syuriah MWCNU Pungging KH Mustofa Idris, Camat Pungging Amsar Siregar, Kades Tunggal Pager Makruf Amin. (din)