JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pelaksanaan ujian formasi jabatan Kaur Umum dan Perencanaan serta Kepala Dusun Jemanik Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang, diduga sarat dengan penyimpangan. Hingga kini peserta yang mengikuti ujian dan memperoleh nilai tertinggi, tetap gigit jari karena belum ada kepastian dilantik atau ikut ujian ulang.
Dugaan penyimpangan menyeruak ketika wartawan jatimpos.co berhasil menemui salah satu peserta ujian formasi Kepala Dusun Jemanik, Danang Catur Dipoyono. Ia mengatakan, ujian perangkat desa Kebuntunggul digelar di salah satu ruangan SMAN 1 Gondang, 29 Desember 2022 lalu menggunakan cara CAT atau semacam ujian sistem komputerisasi.
“Saat ujian berlangsung banyak laptop yang eror, milik saya tidak eror, ini disengaja atau tidak, sepertinya tidak ada persiapan panitia,” kata Danang Catur Dipoyono.
Tak hanya itu, lanjut Danang, seharusnya saat penilaiaan, pencocokan soal dan kunci jawaban, panitia tidak menjelaskan jawaban yang benar. “Saya kurang puas apa yang diterapkan oleh panitia dalam proses pencocokan kunci jawaban, padahal kami anggap soal yang diberikan panitia itu gampang tapi nilai saya kok jelek,“ cetus pria lulusan sarjana tersebut.
Lebih jauh, Danang menambahkan, usai ujian sesuai aturan yang ada dirinya mengirimkan surat keberatan/protes pada panitia ujian. “Selang tiga hari setelah ujian perangkat berlangsung, saya kirim surat protes keras terhadap pelaksanaan ujian yang kami anggap sarat kecurangan. Kami minta agar didiadakan ujian ulang, namun jawaban dari panitia kurang memuaskan,“ keluhnya.
Sementara itu, Siandi, SH., MM Kepala Desa Kebuntunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto pada awak media mengatakan, ujian perangkat desa yang digelar akhir tahun 2022 lalu untuk formasi Kaur Umum dan Perencenaan serta Kepala Dusun Jemanik memang belum ada prosesi pelantikan. Masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan dengan duduk bersama, dicari solusinya.
“Selaku pemdes harus menampung aspirasi masyarakat, disini Danang Catur Dipoyono salah satu peserta ujian juga protes, minta kades bersikap bijaksana. Maka perlu kami koordinasikan dengan pihak pihak terkait,“ kata Kades Siandi saat ditemui jatimpos.co di ruang kerjanya, Selasa (2/5/2023).
Masih kata Kades Siandi, SH., MM yang menyayangkan pelaksanaan ujian khususnya hasil penghitugan, banyak coretan nilai yang menandakan kurang profesional panitia dan keabsahan diragukan.
“Saya selaku orang nomor satu di desa berkirim surat ke bupati, tembusan camat dan instansi lain, intinya berita acara hasil seleksi pengangkatan perangkat Desa Kebontunggul saya anggap tidak sah, karena terdapat nilai yang dicoret dan nilai tersebut belum dimintakan pendapat saya selaku kades, dan berita acara itu belum saya tandatangani tetapi sudah di-share di group Sosmed/WA,“ jelas Kades Siandi.
Kades Siandi, SH yang juga Dosen PTS di Surabaya ini menandaskan, intinya untuk mendukung program desa agar Maju, Berdaya, Mandiri, bisa bangkit dengan potensi yang ada, itu harus didukung SDM yang unggul, bekerja maksimal, jangan SDM yang biasa biasa.
“Dari hasil ujian perangkat desa akhir tahun lalu, rata-rata nilai jauh di bawah rata – rata, kalau di lembaga pendidikan, siswa ujian nilainya jeblok, ya dilaksanakan remidi agar bisa memperoleh nilai yang cukup untuk bisa melangkah ke jenjang berikutnya,“ ujar Siandi.
Siandi Kades yang juga seorang advokat Mojokerto menambahkan, pada dasarnya selaku pemdes ya mengikuti aturan yang berlaku, kalau nantinya, setelah koordinasi dengan pihak terkait yang mengharuskan melantik hasil ujian perangkat desa tanggal 29 Desember 2022 lalu, pihaknya bakal melantik, namun harus mendatangkan tokoh – tokoh agama.
“Kalau solusi dari pihak pihak terkait agar melantik peserta ujian hasil dari ujian perangkat akhir tahun 2022, maka kami akan lantik, itupun kami mengundang tokoh agama ( kiai- Gus) untuk mendoakan Desa aman agar bebas dari perilaku korupsi, Kolusi dan nepotisme,“ pungkas Kades Siandi.
Sementara itu Camat Gondang Endro Wahyono, S.Sos saat hendak dikonfirmasi di ruang kerjanya tidak ada. Saat dihubungi jatimpos.co via telepon, ia katakan sedang berada di Mojokerto. (din)