JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Memastikan pasokan beras melimpah pada awal tahun 2023, Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo menghadiri panen raya padi di Desa Sumberaji Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut Lamongan juara di bidang pertanian. Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan, selain Lamongan menjadi lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur juga mendapat predikat sebagai lumbung pangan Nasional.

"Lamongan masih menjadi sentra padi dengan hasil panennya yang luar biasa dan berlimpah," tegasnya. Rabu (15/02/2023).

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini juga memaparkan bahwa ketersediaan padi hingga saat ini dalam kondisi cukup bahkan bisa dikatakan overstock untuk menyambut bulan Ramadhan maret mendatang.

"Ketersediaan beras aman. Saat ini mulai panen-panen di mana saja," kata Syahrul Yasin Limpo.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memaparkan, dengan luas tanam pada Oktober 2022 - Januari 2023 seluas 62.448 hektar, pada panen padi pertama di tahun 2023 luas panen di Lamongan mencapai 683 hektar dengan hasil 7,3 ton per hektarnya. Melangsungkan panen secara serentak harga per kilogramnya kisaran 5,3 ribu sampai 6,1 ribu.

"Kita optimis panen raya padi kali ini di Lamongan berjalan dengan baik dan maksimal. Dan yang terpenting Lamongan mampu mempertahankan predikat lumbung pangan Nasional," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Salah satu rahasia panen berlimpah ala Lamongan ialah menerapkan biosaka yang berbahan dari rumput liar. Biosaka sendiri difungsikan sebagai pembantu maksimalisasi kinerja pupuk. Biosaka dihasilkan dari rumput yang direndam air lalu diremas selama 15 menit hingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah. Pemberian biosaka cukup disemprotkan ke udara sekitar tanaman saja. (bis).